BRIEF.ID – Sejak era Soekarno-Hatta Indonesia memiliki konsep politik luar negeri bebas aktif. Bebas artinya bebas menentukan sikap dan kebijakan untuk persoalan internasional, serta tidak mengikatkan diri pada kekuatan blok atau poros tertentu. Aktif mengacu pada partisipasi menyelesaikan konflik, sengketa, dan persoalan dunia demi mewujudkan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sebagai figur yang banyak membaca buku karya Bung Karno, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo sangat memahami konsep politik luar negeri bebas aktif Indonesia, sehingga Ganjar terus mendorong tercapainya perdamaian, baik di dalam negeri maupun dunia internasional.
Hal ini menjadikan Ganjar memiliiki kelebihan tersendiri pada Debat Ketiga Capres, yang akan diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2023). Debat bertema “Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik” akan diikuti tiga Capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
“Capres Ganjar akan menekankan bahwa konsep politik bebas aktif yang digaungkan Bung Karno, pada zaman perang dingin masih relevan dengan situasi zaman sekarang. Hari ini, dunia terbelah dalam beberapa kekuatan yang saling bertentangan. Tentu Indonesia tidak memihak pada salah satunya, agar dapat menjembatani perdamaian,” kata Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Patria Gintings di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Patria menambahkan, dengan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesuai tujuan kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945, Indonesia bisa membangun, menyediakan 17 juta lapangan pekerjaan, menyediakan internet gratis, memberi makan rakyat, dan program-program unggulan lainnya, yang membuat Ganjar-Mahfud yakin Indonesia akan lebih baik dalam pemerintahan lima tahun ke depan.
“Selain perdamaian, persoalan dunia yang lain adalah kelangkaan pangan. Terkait hal ini, Ganjar memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” papar Patria.
Langkah pertama Ganjar mewujudkan kedaulatan pangan itu yakni dengan mendorong swasembada pangan di dalam negeri, selanjutnya menjadi negara pengekspor pangan bagi negara-negara lain.
“Dengan menjadi lumbung pangan dunia, posisi Indonesia strategis di mata internasional. Dengan memiliki posisi strategis, suara Indonesia akan semakin didengar di kancah perpolitikan internasional,” pungkas pria yang menyelesaikan gelar masternya di University of Leeds, Inggris ini.
No Comments