BRIEF.ID – Harga emas berjangka melonjak pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat (9/6/2023) pagi WIB, berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya karena investor bereaksi terhadap laporan klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan disaat pasar menunggu pertemuan Federal Reserve, pekan depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$ 20,20 atau 1,03% menjadi ditutup pada US$ 1.978,60 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$ 1.985,70 dan terendah pada US$ 1.955,20.
Emas berjangka jatuh ke posisi US$ 23,10 atau 1,17% menjadi US$ 1.958,40 dolar AS pada Rabu (6/7/2023), setelah terangkat US$ 7,20 atau 0,36% menjadi US$ 1.981,50 pada Selasa (6/6/2023), dan sempat bertambah US$ 4,70 atau 0,24% menjadi US$ 1.974,30 pada Senin (5/6/2023).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (8/6/2023) bahwa klaim pengangguran awal naik 28.000 menjadi 261.000 dalam pekan yang berakhir 3 Juni 2023, kenaikan terbesar sejak Juli 2021 dan melebihi perkiraan para ekonom.
Kenaikan klaim pengangguran memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya minggu depan, meredam dolar AS, yang pada gilirannya mendukung emas.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (8/6/2023) bahwa persediaan grosir turun tipis 0,1% pada April setelah turun 0,2% yang direvisi pada Maret.
No Comments