BRIEF.ID – Data inflasi dan tarif impor Amerika Serikat (AS) diprediksi masih membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/6/2025). IHSG diperkirakan akan bergerak sideways hingga menguat, pada rentang 6.750–7.050.
Katalis positif kemungkinan besar berasal dari data inflasi AS dan arus masuk modal asing ke Indonesia. Pada akhir pekan lalu, penguatan dolar AS dan dovish The Fed menjadi katalis untuk menarik modal masuk.
Analis dari Mirae Asset, Nafan Aji Gusta, memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran support 6.745–6.814 dan resistance 6.980–7.053. Sentimen utama datang dari data inflasi AS (PCE & core PCE) dan potensi kebijakan tarif impor AS, yang berpotensi memengaruhi arah suku bunga The Fed.
Sementara itu, Oktavianus Audi dari Kiwoom Sekuritas menilai IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada area support 6.795 dan resistance 6.980, karena didorong indikator RSI yang menunjukkan tren kenaikan.
Saham-saham yang direkomendasikan untuk dicermati di antaranya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Selain itu, saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). (nov)