BRIEF.ID – Ekonom senior Chatib Basri menyebut pertumbuhan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih kecil sehingga dapat diperluas. Pertumbuhan pasar syariah nasional pada 2023 baru mencapai 6% secara tahunan.
“Jadi potensi pasar syariah sangat besar, tapi pertumbuhannya masih kecil. Masih ada kesempatan besar untuk tumbuh,” kata Chatib saat berbicara pada webinar Bank Syariah Indonesia Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Mantan Menteri Keuangan itu menuturkan, di tengah tren kenaikan suku bunga acuan, perbankan syariah memiliki keunggulan berupa struktur produk dengan cost of fund yang lebih murah dan kepercayaan religius yang menopang penggunaan bank syariah.
“Yang lebih penting, penetrasi perbankan syariah masih relatif kecil. Pertumbuhan pasar syariah kita hanya 6% atau lebih rendah dibandingkan Malaysia,” katanya.
Segmentasi pasar perbankan syariah yang relatif terbatas tapi cukup besar di Indonesia juga diperkirakan akan menopang pertumbuhan bank syariah ke depan.
Chatib memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan memiliki ruang yang cukup untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate secara perlahan pada Kuartal IV 2023, itu pun jika Bank Sentral AS The Federal Reserve melakukan penurunan.
“Ini bukan periode yang mudah bagi perbankan, terutama ketika interest rate mengalami kenaikan, maka the winner of the game adalah siapa yang bisa menjaga cost of fund relatif murah,” ujarnya.
Sebelumnya, Chatib memperkirakan ekonomi Indonesia tetap tumbuh tapi melemah menjadi 4,5 sampai 5% secara tahunan pada 2023. (Antara)
No Comments