BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo bertekad mengembalikan fungsi Badan Urusan Logistik (Bulog) agar tidak diliberalisasi.
Ganjar juga mengungkapkan 3 strategi untuk menurunkan harga bahan pokok, yang sukses diterapkan saat memimpin Provinsi Jawa Tengah, selama dua periode, tahun 2013-2023.
“Yang pertama pendataan, lahan petani, dan petaninya. Maka, dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, insya Allah akan mempermudah pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita,” kata Ganjar pada acara konsolidasi relawan pemenangan Ganjar-Mahfud di Rest Area Bumdes, Desa Beran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (18/12/2023),
Ia mengungkapkan, strategi pertama itu adalah terkait data. Menurut dia, pemerintah harus memiliki satu data pertanian di seluruh Indonesia.
Strategi kedua adalah pentingnya peta komoditas Indonesia, karena keberagaman komoditas sangat dibutuhkan supaya tidak tertuju pada satu jenis pangan yang diproduksi.
“Saya katakan, yuk kita kembali pada kekuatan lokal. Maka, kalau terdata dengan baik, input dan output sudah terlihat, baru kita akan bicara kuantitas berapa yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk,” jelas Ganjar.
Ia menilai jika produksi pertanian melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara yang membutuhkan agar menjadi pendapatan perekonomian untuk negara.
“Sampai kemudian, kalau sisa komoditas, maka bisa ekspor,” tambahnya.
Strategi ketiga adalah pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi (Saprodi) dan sarana produksi pertanian (Saprotan) kepada petani, termasuk modernisasi dalam kegiatan pertanian.
“Sampai titik itu, kita mulai bicara saprotan dan saprodi, apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya. Maka, modernisasi juga dilakukan, termasuk kemudian menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian selama proses sampai keluar menjadi produk,” jelasnya.
No Comments