BRIEF.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng swasta untuk mengembangkan bahan kimia organik demulsifier yang dapat menjadi solusi dalam mengurangi limbah pengolahan kelapa sawit.
“Demulsifier ini adalah bahan kimia berbasis organik dan food grade yang berfungsi memisahkan kandungan minyak kelapa sawit pada fase cair selama proses produksi,” kata Kepala Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) BRIN Ario Betha Julianssilfero di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Ia menilai demulsifier merupakan solusi yang ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan dalam praktik industri pengolahan kelapa sawit. Proses produksi kelapa sawit, jelas dia, menghasilkan limbah cair yang dikenal sebagai Palm Oil Mill Effluent (POME), yang perlu dikelola dengan baik.
Setiap ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menghasilkan sekitar 600-700 liter POME. Di dalam POME yang terbuang ke lingkungan, terdapat sebagian kecil minyak kelapa sawit tersuspensi dengan kadar sekitar 1,5 – 3,6%.
Formula demulsifier yang dikembangkan akan diuji coba terlebih dahulu dalam skala laboratorium dengan target mengurangi kehilangan minyak kelapa sawit pada POME sebesar 0,4% hingga 0,7%.
Penelitian ini didanai Grant Riset Sawit yang diterima oleh PRLTB BRIN. Kemudian formula demulsifier ini akan diuji coba pada skala lapangan di salah satu pabrik kelapa sawit nasional menggunakan teknologi demulsifikasi.
Ario mengatakan kelapa sawit merupakan komoditas utama ekspor, Karena itu ia menekankan pentingnya inovasi pada pengolahan melalui kegiatan kerja sama dalam bentuk berupa FGD (Focus Group Discussion), penelitian, dan kegiatan di lapangan.
“Kerja sama ini menjadi titik balik dan momentum bagi kita untuk dapat bekerja sama secara baik ke depannya,” kata Ario. (ant/nov)