Jakarta – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memanfaatkan momentum Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 pada Oktober ini untuk memacu inklusi dan literasi layanan jasa keuangan kepada masyarakat luas, termasuk kalangan generasi muda.
Terkait hal itu, Corporate Secretary BRI Finance Taufiq Kurniadihardja mengatakan pada agenda BIK 2022 pihaknya mengikuti dua acara utama. Pertama, Multifinance Day 2022 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) di Festival Citilink Bandung pada 14-16 Oktober 2022.
Kedua, Financial Expo (FinEXPO) 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 – 30 Oktober 2022 di Mall Central Park, Jakarta Barat. Dalam gelaran tersebut dilakukan berbagai kegiatan terkait peningkatan inklusi dan literasi seperti pameran produk jasa keuangan dan edukasi keuangan.
Selain itu, BRI Finance pun akan melaksanakan kegiatan literasi keuangan di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
“Mengapa acara Multifinance Day maupun FINEXPO dapat dikategorikan sebagai kegiatan literasi dan inklusi keuangan, karena memang pada dasarnya ketika ada konsumen atau pengunjung yang datang ke booth akan dijelaskan tentang produk kami, syarat dan ketentuan serta prosedur pembiayaannya seperti apa. Dan otomatis kalau konsumen tertarik akan mengajukan aplikasi pembiayaan. Jadi ada literasi dan inklusinya,” kata Taufiq.
Taufiq mengatakan setiap tahun pihaknya rutin mengikuti acara Multifinance Day yang diselenggarakan APPI tersebut. Seperti yang dilaksanakan di Bogor pada 2017, Makassar pada 2018, dan Surabaya pada 2019. Sedangkan pada 2020 dan 2021 sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Adapun khusus acara yang diselenggarakan secara mandiri seperti seminar sebagai ajang literasi, menurut Taufiq, BRI FInance menargetkan edukasi kepada pelajar dan mahasiswa. “Konsepnya adalah BRI Finance goes to school atau goes to campus yang berisi edukasi tentang cara bijak mengelola keuangan bagi kaum milenial. Selama masa pandemi kami juga mengadakan literasi keuangan secara online,” ujarnya menekankan.
Bagi perseroan, lanjut dia, kegiatan-kegiatan tersebut bukan sekadar menggugurkan kewajiban sesuai ketentuan Peraturan OJK, namun juga sebagai bentuk tanggung jawab perseroan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang jasa pembiayaan. Hal itu menurutnya dapat menjauhkan masyarakat dari lembaga pembiayaan ilegal yang kerap merugikan masyarakat.
“Dengan masyarakat semakin melek terhadap kegiatan pembiayaan diharapkan mereka juga semakin mengetahui manfaat dan risiko dari pembiayaan. Jadi, setiap calon debitur yang datang ke kami semakin tinggi literasinya dan mereka semakin yakin bahwa ada nilai tambah yang bisa diambil oleh mereka sebagai debitur pembiayaan dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban yang diatur dalam perjanjian pembiayaan,” tuturnya.
Dengan demikian, calon konsumen/debitur ketika mengajukan pembiayaan berdasar pada kebutuhan mereka yang nyata, baik untuk investasi, modal kerja, maupun multiguna, bukan berdasarkan keinginan semata.
Dalam memacu literasi dan inklusi keuangan, BRI Finance juga mengandalkan peran Relationship Manager (RM) di lapangan. RM, kata Taufiq, memiliki kewajiban untuk memberikan informasi tentang jenis dan skema pembiayaan, manfaat dan risiko pembiayaan maupun informasi lainnya yang patut diketahui oleh calon debitur. Menurutnya, hal itu bukan saja merupakan implementasi kewajiban dari OJK, melainkan hal yang selayaknya diberikan kepada calon debitur.
Pihaknya pun mendapat arahan dari pemegang saham pengendali, dalam hal ini induk usaha yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bahwa semua anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan harus melaksanakan kegiatan literasi dan inklusi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan laporan kegiatannya juga dikoordinasikan di BRI.
“Jadi setiap tahun kami sampaikan laporan selain ke OJK juga induk usaha. Itu kami sinkronkan dengan rencana bisnis kami. Jadi kegiatan literasi adalah bagian dari rencana bisnis juga. Semua jadi satu program yang sudah dipersiapkan,” ucapnya.
Di sisi lain, agar berkesinambungan pihaknya pun rutin menjaga komunikasi dengan nasabah eksisting. BRI Finance melakukan beberapa program untuk menjaga kedekatan dengan debitur seperti menawarkan refinancing bagi debitur yang outstanding-nya sudah nol atau akan berakhir.
Penawaran Khusus
Taufiq menambahkan untuk BIK 2022, BRI Finance akan memberikan penawaran khusus bagi nasabah, yakni suku bunga 0% untuk pembiayaan kendaraan listrik maupun kendaraan konvensional dengan tenor 1 (satu) tahun. Kemudian uang muka minimal 10%. Program ini pun berlaku secara nasional.
Taufiq mengakui, dalam ajang ini pihaknya juga mencoba menawarkan pembiayaan kendaraan listrik. Harapannya ke depan konsumen lebih aware bahwa BRI Finance kian serius dalam pembiayaan kendaraan yang ramah lingkungan.
Adapun beberapa brand pabrikan mobil listrik yang sudah bekerjasama dengan BRI Finance seperti Hyundai, Lexus, Nissan, Tesla, Wuling, BMW, Mercedes Benz. Sedangkan merek sepeda motor yakni Volta, Viar dan Bogoro.
“Kami juga lebih melakukan pendekatan secara personal kepada calon debitur. Meyakinkan nasabah bahwa mereka datang ke tempat yang tepat. Selain itu, dengan adanya layanan terintegrasi dengan BRI Group rasanya itu menjadi kelebihan kami dalam melayani masyarakat,” pungkasnya.
No Comments