BRIEF.ID- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 terhadap triwulan II 2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (year on year/yoy). Meskipun melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh konsisten di atas 5 persen hingga triwulan II 2023.
Pada triwulan II 2022, BPS mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,46 persen.
“Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia tumbuh 5,17 persen (y-on-y) dan tumbuh 5,11 persen (c-to-c),” demikian berita resmi statistik yang dipublikasikan oleh BPS, hari ini.
Menurut BPS, pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,28 persen dan Jasa Lainnya sebesar 11,89 persen.
Pada Triwulan II 2023 (y-on-y), Industri Pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,98 persen. Sementara itu, menurut komponen pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi ekonomi domestik pada triwulan II 2023, yakni sebesar 2,77 persen.
Adapun secara kuartalan (q-to-q), ekonomi Indonesia triwulan II 2023 dibanding triwulan I 2023 tumbuh sebesar 3,86 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 15,80 persen.
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2023 mencapai Rp5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.075,7 triliun. Ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II 2023 terlihat menunjukkan penguatan pada beberapa wilayah. “Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi nasional dengan peranan sebesar 57,27 persen dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18 persen (y-on-y) dibanding triwulan II 2022.
No Comments