BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 berlanjut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada Januari 2024 sebesar US$ 2,02 miliar, lebih rendah dibandingkan surplus pada Desember 2023 sebesar US$ 3,29 miliar.
“Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur Bank Indonesia Bidang Komunikasi Erwin Haryono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (19/2/20240.
Erwin mengatakan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain, guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Surplus neraca perdagangan Januari 2024 yang berlanjut, terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas.
Neraca perdagangan nonmigas pada Januari 2024 mencatat surplus sebesar US$ 3,32 miliar, seiring tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai US$ 19,13 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas didukung oleh kuatnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta alas kaki.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai level US$ 1,30 miliar pada Januari 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.
No Comments