BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menyatakan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2024 berlanjut. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), BI menyebut bahwa surplus neraca perdagangan berlanjut pada Februari 2024 sebesar US$ 0,87 miliar, lebih rendah dibandingkan surplus pada Januari 2024 sebesar US$ 2,00 miliar.
“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur BI Bidang Komunikasi Erwin Haryono di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Ia mengatakan, ke depan Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus menjaga ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Surplus neraca perdagangan Februari 2024 yang berlanjut, terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik. Neraca perdagangan nonmigas Februari 2024 mencatat surplus sebesar US$ 2,63 miliar, seiring tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai US$ 18,09 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas didukung kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti komoditas bijih logam, terak, abu, dan bahan bakar mineral, serta ditopang oleh produk manufaktur seperti kendaraan dan bagiannya. Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Sementara itu, impor non migas tetap kuat seiring berlanjut perbaikan aktivitas ekonomi. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat mencapai US$ 1,76 miliar pada Februari 2024, sejalan dengan peningkatan impor migas dan penurunan ekspor migas.
No Comments