BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa surplus perdagangan Indonesia pada Oktober 2025, surplus sebesar US$ 2,39 miliar.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia menyebutkan capaian pada Oktober 2025, melanjutkan surplus pada September 2025 sebesar US$ 4,34 miliar.
“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Ramdan mengatakan, ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain dalam rangka meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Disebutkan, surplus neraca perdagangan yang berlanjut, terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik. Neraca perdagangan nonmigas pada Oktober 2025 mencatat surplus sebesar US$ 4,31 miliar, seiring tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar US$ 23,34 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewani/nabati serta bahan bakar mineral maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya dan berbagai produk kimia.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi sebesar US$ 1,92 miliar pada Oktober 2025 sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas. (nov)


