BI Luncurkan Laporan PEKKI 2025

BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI)  memperkuat diplomasi ekonomi dan berperan aktif pada berbagai forum internasional sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Di sisi lain, kerja sama internasional berperan penting dalam menjaga stabilitas makro dan ketahanan sistem keuangan di tengah meningkatnya risiko global

Hal itu mengemuka pada peluncuran Laporan Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional (PEKKI) 2025, di Jakarta, Senin (8/12/2025).

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta mengatakan, resiliensi perekonomian Indonesia diperlukan dalam mengarungi ketidakpastian global.

“Kapal besar itu adalah kita, Indonesia. Dan, ombak besar yang bertubi-tubi itu adalah gelombang tekanan eksternal yang sepanjang 2025 terus menghantam perekonomian global. Namun, ketahanan kapal Indonesia tetap terjaga,” kata Filianingsih.

Menghadapi prospek ekonomi global 2026–2027 masih tertekan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7 – 5,5% dan diprakirakan meningkat pada 2026-2027. Resiliensi ini ditopang konsumsi yang solid, investasi yang membaik, serta ekspor yang tetap positif. Stabilitas nilai tukar rupiah relatif terjaga, cadangan devisa tetap kuat, dan inflasi berada dalam sasaran.

“Kondisi tersebut mencerminkan upaya Bank Indonesia untuk terus membaca arah angin, mencermati dinamika global sebagaimana awak kapal memantau rasi bintang dan memastikan bahan bakar selalu cukup, sehingga Indonesia dapat terus melaju meski dikelilingi ombak ketidakpastian,” kata Filianingsih.

Laporan PEKKI 2025 mengangkat tema “Resiliensi dalam Mengarungi Ketidakpastian Global.”  Laporan ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai ketidakpastian global, dampaknya terhadap pertumbuhan, inflasi, dan sektor keuangan, serta respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia, termasuk kebijakan internasional. Peluncuran laporan PEKKI dirangkaikan dengan seminar internasional yang membahas geoekonomi, geopolitik, serta strategi dan kerja sama internasional, termasuk menghadirkan Menteri Luar Negeri RI (2014-2024), Retno Marsudi, sebagai narasumber. Diskusi menyoroti bahwa setiap negara memiliki keunggulan yang dapat menjadi aset strategis dalam menghadapi dinamika global.

Bagi Indonesia, salah satu kekuatan  adalah kemampuan memanfaatkan kepercayaan negara lain untuk menjembatani perbedaan dan memperkuat diplomasi ekonomi guna mendukung kepentingan nasional. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Bergerak Mixed, 3 Saham Bank  BUMN Bertahan di Zona Hijau

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Menguat Saat Dolar AS Loyo, Rilis Data IKK Jadi Sentimen Positif

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar...

Harga Emas Antam Stagnan di Rp2.409.000 per Gram, Investor Wait and See

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk...

Indeks Bursa Wall Street Melemah

BRIEF.ID - Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah...