BRIEF.ID – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyatakan, Bali Leaders’ Declaration atau Deklarasi Bali menjadi bukti keberhasilan Presidensi G20 Indonesia menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022.
“Banyak catatan menarik. Bagaimana dinamika sangat tinggi sampai dengan hasil akhir. Tidak ada yang menyangka bahwa kita keluar dengan satu hasil deklarasi,” kata Dody pada diseminasi Laporan Nusantara dan Peluncuran Buku Manufaktur dan Pariwisata di Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Ia mengatakan, Deklarasi Bali menjadi kunci keberhasilan kepemimpinan Indonesia, yang netral sehingga menjadi modal bagi pemimpin negara-negara lain di G20 yang menerimanya.
Pasalnya, lanjut dia, pertemuan-pertemuan engagement group maupun pertemuan para menteri G20 selepas terjadi konflik di Ukraina tidak dapat menghasilkan satu komunike, konsensus, ataupun deklarasi.
“Pertemuan-pertemuan itu hanya menghasilkan kesimpulan, remarks, atau rekomendasi,” kata Dody.
Ia meyakini sesuai hasil KTT G20, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan perlu dicapai dalam jangka pendek hingga menengah, dan panjang.
Untuk jangka pendek, lanjutnya, konflik geopolitik dan pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian dunia perlu diantisipasi, khususnya oleh Indonesia.
“Menurut catatan KTT G20, kita memasuki tahun 2023 dengan kondisi yang tidak baik-baik saja, artinya sudah terjadi fragmentasi dari sisi perdagangan, ekonomi, keuangan, dan kebijakan, yang berdampak menengah dan panjang,” kata Dody.
Inflasi yang berpotensi tetap tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat perlu diwaspadai terus terjadi pada tahun yang akan datang.
“Ini tentunya harus dipandang sebagai salah satu yang harus kita waspadai. Kalau ekonomi melambat, suku bunga meningkat, inflasi stabil tinggi, mungkin ini akan menjadi ancaman,” pungkasnya.
No Comments