BRIEF.ID – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan rakyat Palestina bisa membangun negara di Arab Saudi, daripada di tanah airnya sendiri. Selain itu, Amerika Serikat (AS) tidak perlu mengerahkan tentara ke Gaza.
“Orang-orang Saudi bisa membuatkan negara Palestina di Arab Saudi. Mereka punya banyak lahan di sana,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan media Israel, pada Kamis.
Netanyahu menolak gagasan berdirinya negara Palestina sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Saudi dan menyebut gagasan itu sebagai “ancaman keamanan bagi Israel.”
“Setelah 7 Oktober, Anda tahu apa itu? Dulu ada negara Palestina, disebut Gaza,” kata dia. “Gaza, yang dipimpin oleh Hamas, adalah negara Palestina dan lihat apa yang kita dapatkan.”
Netanyahu memperkirakan normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi akan segera tercapai.
“Menurut saya, perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin, tetapi akan terjadi,” kata dia.
Namun, Kementerian Luar Negeri Saudi menolak narasi Netanyahu itu. Mereka menegaskan lagi bahwa normalisasi dengan Israel tidak akan terjadi tanpa berdirinya negara Palestina — sebuah syarat yang tidak pernah diindahkan oleh Netanyahu.
Netanyahu bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington, AS dan menggelar jumpa pers bersama, pada Selasa (4/2/2025).
Saat itu, Trump mengatakan bahwa AS akan mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke tempat lain agar wilayah itu bisa dibangun kembali menjadi “Riviera di Timur Tengah.” Pernyataan Presiden Trump menuai kecaman. (Ant/nov)