BEI: Fundamental Solid Tarik Investor Asing Balik ke Pasar Modal Indonesia

BRIEF.ID – Fundamental ekonomi Indonesia yang solid dinilai akan menarik investor asing kembali menaruh dananya ke pasar modal Indonesia (capital inflow) pasca aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi pekan lalu.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy meyakini dinamika sosial dan politik yang tengah terjadi di Tanah Air tidak akan menyebabkan volatilitas di pasar saham Indonesia, seiring dengan data-data ekonomi domestik yang mencatatkan solid.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat berbalik menguat (rebound) sebesar 90,25 poin atau 1,17% ke posisi 7.826 pada penutupan perdagangan sesi I di BEI pada Selasa (02/08).

“Saya yakin dengan fundamental kuat negara kita, market kita bagus, mereka (asing) akan balik lagi,” ujar Irvan di Jakarta, Selasa (2/9).

Sebelumnya, imbas adanya dinamika sosial dan politik di Tanah Air, investor asing tercatat melakukan aksi jual (net sell) senilai Rp2,16 triliun di pasar saham Indonesia pada Senin (02/09), dan senilai Rp1,12 triliun pada Jumat (29/08).

Di sisi lain, data ekonomi domestik tercatat solid, di antaranya indeks PMI Manufaktur di level 51,5 pada Agustus 2025, yang memasuki area ekspansi pertama kali semenjak lima bulan terakhir. Kemudian, Neraca Perdagangan Juli 2025 masih surplus sebesar US$4,18 miliar.

Inflasi IHK periode Agustus 2025 pun melambat menjadi 2,31% year on year (yoy) atau mengalami deflasi sebesar 0,08% month to month (mtm). Sementara itu, Direktur Utama BEI Iman Rachman juga memastikan pasar modal Indonesia masih solid, salah satunya tercermin dari semakin bertambahnya perusahaan tercatat (emiten) yang masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital Indonesia (MSCI).

Berkat rebalancing indeks MSCI pada Rabu (27/08), investor asing melakukan aksi beli (net buy) senilai Rp2,37 triliun pada sehari sebelumnya atau Selasa (26/08). “Kondisi saham itu kan ada dua hal, fundamental dan persepsi. MSCI kita malah nambah emiten kan, jadi artinya fundamentalnya bagus. Yang terjadi memang persepsi investor asing,” ujar Iman.

Di sisi lain kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,36 poin atau 0,93% ke posisi 796,06. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.157.606 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,01 miliar lembar saham senilai Rp8,59 triliun. Sebanyak 592 saham naik, 105 saham menurun, dan 105 tidak bergerak nilainya. (lsw)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kelola Hubungan Dagang dengan AS, UE Pilih Jalur Diplomasi Alih-Alih Eskalasi Tensi

BRIEF.ID – Uni Eropa memilih jalur diplomasi ketimbang eskalasi...

Sampaikan Solidaritas Persaudaraan, Upin dan Ipin Doakan Indonesia Segera Pulih dari Kericuhan

BRIEF.ID - Dukungan untuk Indonesia datang dari berbagai penjuru,...

BI: Surplus Neraca Perdagangan Juli Jadi Penopang Ketahanan Ekonomi Indonesia

BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan...

Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman

BRIEF.ID - Ketersediaan bahan pangan tetap aman dan pendistribusian...