Bahlil Sebut Indonesia Jadi Penentu Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia

October 15, 2024

BRIEF.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebut Indonesia menjadi penentu utama keberlangsungan industri kendaraan listrik dunia, berkat kekayaan alam yang melimpah.

Menurut dia, Indonesia memiliki 80% kekayaan alam yang menjadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik, yakni nikel, mangan, dan kobalt. Ada 4 sumber mineral yang menjadi bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik, yakni mangan, kobalt, litium dan nikel.

“Dari 4 komponen baterai kendaraan listrik, Indonesia punya tiga sumber mineral utama, yakni nikel, mangan, dan kobalt, yang kita enggak punya litium,” kata kata Bahlil, dalam kegiatan Repnas National Conference & Awarding Night di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Bahlil mengungkapkan, dengan cadangan besar nikel, mangan, dan kobalt, Indonesia menjadi salah satu negara strategis dalam rantai pasokan global untuk industri kendaraan listrik dan sumber energi hijau.

Hal itu, disebabkan untuk membuat kendaraan listrik, sekitar 60% merupakan komponen (body mobil, teknologi, dll), sedangkan 40% adalag baterai

“Jadi, siapapun di dunia ini yang memproduksi mobil listrik, pasti tergantung pada bahan baku nikel, kobalt, dan mangan dari Indonesia,” kata Bahlil.

Dia menjelaskan, keunggulan komparatif Indonesia terutama pada cadangan nikel,Apalagi untuk cadangan nikel, lanjutnya, Indonesia disebut data Geologi Amerika Serikat (AS) pada 2023 mencapai 20% cadangan nikel di dunia.

“Tapi empat bulan yang lalu data Geologi AS menyebut cadangan nikel kita itu mencapai 40% sampai 45% cadangan nikel dunia,” ujar Bahlil.

Dia mengungkapkan, Indonesia telah mengambil langkah dengan menghentikan ekspor oren nikel untuk membangkitkan industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Langkah tersebut, menghadapi tekanan internasional, bahkan beberapa negara telah mengajukan gugatan ke WTO terkait kebijakan larangan ekspor nikel Indonesia.

“Sekarang kenapa orang menghantam kita? agar mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan dan tetap mengizinkan ekspor (ore nikel),” kata Bahlil.

Meski demikian, lanjutnya, Indonesia tak akan mundur, karena dunia kini menaruh perhatian terkait green energy, yang salah satunya mendorong penggunaan kendaraan listrik dari pada kendaraan yang menggunakan bahan baku minyak.

“Jadi ketika dunia berbicara green energy dan green industry, Indonesia itu mempunyai keunggulan komparatif yang tidak banyak dimiliki oleh negara negara lain,” tutur Bahlil.

No Comments

    Leave a Reply