Bahlil Lahadalia Raih Doktor UI Kajian Stratejik dan Global, Predikat Cumlaude

October 17, 2024

BRIEF.ID – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meraih gelar Doktor Universitas Indonesia (UI) bidang Kajian Stratejik dan Global, pada sidang terbuka  di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Bahlil yang menyelesaikan pendidikan dalam waktu 1 tahun 8 bulan, berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hirilisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”  dengan predikat dengan pujian cumlaude.

“Saya menyatakan Saudara Bahlil Lahadalia, lahir di Banda Maluku Tengah, Maluku, tanggal 7 Agustus 1976  menjadi Doktor dalam bidang Kajian Strategik dan Global,” kata Promotor Prof  Chandra Wijaya pada sidang terbuka.

Prof Chandra mengatakan, Bahlil kini telah resmi menyandang gelar Doktor dan berhak menerima semua hal serta kehormatan berkaitan dengan gelar tersebut.

“Saudara memperoleh semua hak dan kehormatan yang dicakup oleh gelar itu, sesuai dengan adat dan kebiasaan yang berlaku,” kata Prof Chandra.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berfoto bersama jajaran dosen pembimbing usai meraih gelar Doktor Universitas Indonesia (UI) bidang Kajian Stratejik dan Global, pada sidang terbuka  di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Sementara itu, Bahlil mengaku sangat bersyukur dapat menyelesaikan studi S3 di bidang kajian stratejik.

“Saya, hari ini, alhamdulillah,  sudah menyelesaikan studi S3  di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI dan  baru selesai ujian terbuka. Alhamdulillah sudah selesai tugas saya,” ujar Bahlil,  di Gedung Makara Art Center UI.

Bahlil menyatakan, kesimpulan  disertasinya adalah pertama, dampak hilirisasi  belum sepenuhnya adil dan berkelanjutan, terutama bagi pemerintah dan masyarakat daerah.

Kedua, perlu ada reformulasi dan formulasi kebijakan terkait alokasi dana bagi hasil (DBH) daerah, kemitraan dengan pengusaha daerah, pembiayaan bagi pengusaha nasional, dan diversifikasi pasca tambang.

Ketiga, Bahlil menilai perlu ada pembentukan kementerian sumber daya alam (SDA) dan hilirisasi dan Satgas sinkronisasi dan percepatan  hilirisasi.

Keempat, perlu ada tata kelola yang berorientasi hasil yang terukur, dilengkapi dengan dukungan bersyarat dan dikelola secara iteratif.

“Alasan memilih topik disertasi, karena saya lima tahun bekerja di Kementerian Investasi sebagai menteri, dan tugas saya memang hilirisasi. Saya mencoba untuk menguji secara akademik apa yang kita lakukan dalam negara ini sudah bagus atau belum. Kalau sudah bagus, saya ingin tingkatkan. Kalau belum, apa yang harus kita revisi, apa yang kita lakukan untuk membuat perbaikan,” ujarnya.

Sidang terbuka promosi doktor dihadiri, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita, pimpinan MPR, DPR, dan kader Partai Golkar.

“Terima kasih Pak Wapres yang sudah bersedia hadir. Saya senang karena Pak Wapres datang ini sebagai bentuk tanggung jawab moralitas atas saya selama hampir lima tahun saya ditugaskan oleh Bapak Presiden Jokowi dan bapak untuk pemimpin Kementerian Investasi, yang salah satu tugasnya adalah mengawal hilirisasi. Alhamdulillah, saya selesaikan secara pekerjaan dan akademik,” kata Bahlil.

No Comments

    Leave a Reply