BRIEF.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menginstruksikan Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak & Gas Bumi ( Migas) Achmad Muchtasyar untuk meningkatkan lifting minyak.
“Saya perintahkan kepada Saudara, hari ini sebagai pengarahan perdana dan langsung koordinasi dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Djoko Siswanto. Tugas kita adalah menaikkan lifting,” kata Bahlil pada pelantikan pejabat pimpinan tinggi Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Bahlil mengatakan, secara akumulasi lifting minyak di akhir 2024 kurang dari 600 ribu barel per hari. Peningkatan lifting menjadi hal penting karena berkaitan dengan kedaulatan energi nasional.
“Tugas Bapak Dirjen Migas berat bersama saya. Lifting kita ini setiap tahun menurun terus, sedangkan konsumsi kita setiap tahun naik kalau tidak dikonversi menjadi bioetanol,” kata Bahlil.
Bahlil juga menugaskan Inspektur Jenderal untuk membantu Dirjen Migas yang baru menangani illegal drilling dan segala macam.
Selain melantik Dirjen Migas baru, Bahlil juga melantik Nasri sebagai Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh.
Di samping itu, Bahlil juga melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM yakni Cecep Mochammad Yasin sebagai Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Qatro Romandhi sebagai Inspektur I Inspektorat Jenderal dan Arif Fajarudin sebagai Inspektur V Inspektorat Jenderal.
“Pelantikan merupakan bagian daripada proses konsolidasi Institusi ESDM. Izinkan saya untuk menyampaikan kepada pejabat yang baru dilantik bahwa program Pak Presiden Prabowo dari Astacita itu ada empat, minimal yang selalu dibicarakan yakni pertama itu kedaulatan pangan, yang kedua kedaulatan energi, yang ketiga adalah hilirisasi, dan yang keempat itu makanan bergizi,” katanya. (Ant/nov)
“Dalam konteks itu saya ingin menyampaikan kepada bapak-bapak yang baru dilantik bahwa tidak ada visi-misi menteri, yang ada itu visi-misi Presiden. Saya melantik bapak-bapak semua atas nama Presiden RI, tujuan kita cuma satu aja bagaimana mengeksekusi, mensolusikan, dan menyelesaikan semua hal-hal yang terkait dengan program utama,” kata Bahlil.