BRIEF.ID – Perusahaan pembuat vaksin AstraZeneca memutuskan untuk menarik vaksin Covid-19 di seluruh dunia. Ini terjadi saat vaksin itu menjadi sorotan karena efek sampingnya.
Vaksin AstraZeneca yang juga disebut Vaxzevria adalah salah satu jenis vaksin yang dibuat untuk mencegah infeksi Covid-19. Vaksin ini dibuat perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca bekerja dengan Universitas Oxford dan dikembangkan sejak Februari 2020.
Dalam sebuah pernyataan, AstraZeneca menyebut hal ini dilakukan karena surplus vaksin Covid-19 di pasaran. Selain itu, AstraZeneca juga akan melanjutkan pencabutan izin edar vaksin Vaxzevria di Eropa.
“Beragamnya varian vaksin Covid-19 yang telah dikembangkan, terdapat surplus vaksin-vaksin terbaru yang tersedia. Hal ini telah menyebabkan penurunan permintaan untuk Vaxzevria, yang tidak lagi diproduksi atau dipasok,” demikian pernyataan resmi AstraZeneca yang dikutip dari Reuters, Sabtu (11/5/2024).
AstraZeneca kini menjadi sorotan pasca mengakui vaksinnya Covishield terkait kasus yang sangat jarang, di mana bisa menyebabkan Trombosis dengan Sindrom Trombositopenia (TTS). Kondisi ini dapat menyebabkan efek samping seperti pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, efek samping yang dimiliki Covishield itu dapat mengancam jiwa. Meski Dewan Organisasi Ilmu Kedokteran Internasional menegaskan efek samping itu “sangat jarang” dilaporkan, terjadi pada kurang dari 1 dalam 10 ribu kasus.
“Efek samping sangat langka yang disebut Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia, melibatkan kejadian pembekuan darah yang tidak biasa dan parah terkait dengan jumlah trombosit rendah, telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin ini,” ungkap WHO.
Kekhawatiran publik berkaitan dengan gugatan dalam class action oleh salah seorang warga Inggris penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca. Jamie Scott diketahui mengalami cedera otak permanen usai mendapat suntikan vaksin Covid-19 dari merek dagang tersebut, pada April 2021.
Janue Scoot mengalami pembekuan darah dan juga pendarahan otak yang membuatnya tidak bisa bekerja. Kondisi yang dikenal dengan thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS). Ini adalah kondisi yang menyebabkan penderita mengalami pembekuan darah serta trombosit darah yang rendah.
No Comments