Arsjad Rasjid: Kepemilikan Rumah Bukan Tolok Ukur Kesuksesan Milenial

June 7, 2024

BRIEF.ID – Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan kepemilikan rumah bukan tolok ukur kesuksesan bagi milenial.

Hal ini, disampaikan Arsjad Rasjid melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @arsjadrasjid, seperti dikutip Jumat (7/6/2024).

“Sering kita dengar tolok ukur kesuksesan seseorang dinilai dari kepemilikan rumah. Hal itu terutama dipercaya kalangan generasi baby boomers hingga gen X, tapi persepsi ini tidak berlaku untuk milenial,” kata Arsjad.

Menurut Arsjad, ada perubahan nilai termasuk pandangan tentang kesuksesan di setiap generasi. Ada pergeseran persepsi kesuksesan di kalangan milenials, terutama di perkotaan.

Buat kebanyakan kalangan milenial perkotaan, definisi kesuksesan itu banyak layer-nya, yaitu:

  1. Kebahagiaan dan kepuasan hidup,
  2. Keseimbangan hidup kerja, fisik dan mental,
  3. Stabilitas keuangan
  4. Peluang untuk berkembang
  5. Kontribsi bagi masyarakat.

Hal ini, lanjutnya, bukan berarti generasi milenials tidak punya keinginan untuk memiliki rumah, tapi prioritasnya saat ini adalah stabilitas keuangan.

“Kondisi ini semakin valid dengan makin banyak milenials yang memilih menyewa daripada membeli rumah, didorong oleh fleksibilitas, mobilitas, dan fokus pada pengembangan diri,” ujar Arsjad.

Dari data kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga tahun 2022 sebanyak 10,51 juta rumah tangga di indonesia belum memilii rumah.

Dari jumlah itu, 4,39 juta berasal dari generasi milenials, tertinggi dibandingkan generasi baby boomers, gen X, apalagi Gen Z.

Tapi bagi generasi milenial, definisi sukses tak hanya selalu soal kepemilikan rumah, apalagi harga rumah yang asasable terlampau tinggi. Bayangkan kenaikan harga rumah per tahun bisa melampaui kenaikan biaya haji.

“Kenaikan harga rumah per tahun juga tak sejalan dengan akses pembiayaan, terutama bagi yang belum punya pekerjaan tetap dan penghasilan yang stabil,” ungkap Arsjad.

Semua ini, menurut Arsjad, menjadi faktor utama rendahnya kepemilikan rumah di kalanghan milenial. Meski demikian, hal itu tak berarti generasi milenial tidak sukses dan bahagia.

“Jika teman-teman milenial mengalami belum punya rumah, jangan berkecil hati dulu. Setiap orang punya prioritas dan definisi sukses yang berbeda-beda. Jadi fokus aja dengan prioritas masing-masing dibandingkan harus mengikuti pendapat ini itu,” tutur Arsjad.

No Comments

    Leave a Reply