BRIEF.ID – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi berharap seluruh pemerintah daerah (Pemda) menyediakan cadangan pangan untuk mengantisipasi gejolak harga dan ketersediaan stok.
Saat ini, Indonesia memiliki cadangan pangan pemerintah (CPP), tetapi terpusat di Pulau Jawa sehingga akan lebih baik jika pemerintah daerah juga melakukan hal yang sama.
“Mengenai cadangan pangan kita punya, tetapi alangkah baiknya setiap daerah memiliki cadangan pangan pemerintah,” ujar Arief saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pangan Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Bapanas dan Dinas Ketahanan Pangan di seluruh daerah, kata Arief, diminta untuk menyiapkan neraca pangan. Hal itu bertujuan untuk mengetahui berapa produksi dan surplus berasnya di tiap daerah.
“Daerah produsen akan mengetahui berapa produksinya dan berapa kelebihannya. Kemudian diikuti oleh daerah-daerah yang memang bukan daerah produsen dan defisit, itu agar bisa menghitung dan juga melakukan kerja sama antar daerah,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa stok barang kebutuhan pokok untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 masuk dalam kondisi yang aman. Cadangan beras pemerintah (CBP) berada di level 2 juta ton.
Namun, lanjut Arief, Kementerian/Lembaga (K/L) dan asosiasi yang terkait pangan, untuk menyiapkan stok untuk Februari dan Maret 2025, karena diprediksi akan ada penurunan produksi beras.
“Semuanya kondisinya baik dan aman. Tapi justru kita tadi malah advance harus menyiapkan untuk Februari-Maret, karena ada beberapa produk yang memang lead time-nya bisa 1-2 bulan,” kata dia. (nov)