BRIEF.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di Jakarta, pada 11 sampai 20 Maret 2025.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, kebijakan itu ditempuh setelah berkoordinasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Kepala BMKG Ibu Dwikorita. Jadi, kita secara bertahap sudah melakukan modifikasi cuaca. Ini sebenarnya sudah terjadi,” ujar Pramono, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
Modifikasi cuaca ini akan diintensifkan pada hari berikutnya, yang diprediksi BMKG sebagai puncak dari potensi cuaca ekstrem. Pramono juga telah menginstruksikan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk mulai melakukan modifikasi cuaca lebih awal sehingga dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan.
“Saya juga sudah bicara dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk modifikasi dimulai lebih early lebih dini untuk besok supaya memang kalau cuaca seperti yang diperkirakan BMKG maka tertangani dari awal,” jelas Pramono.
Sebelumnya, saat meninjau pengungsi banjir di GOR Otista, Jakarta Timur, politisi PDI Perjuangan itu meminta masyarakat untuk mewaspadai prakiraan curah hujan ekstrem di Jakarta pada 11-20 Maret mendatang.
Pramono memastikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang bekerja sama dengan BMKG akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan yang tinggi.
“Pemerintah Jakarta siap untuk mengantisipasi, termasuk kalau kemudian tanggal 11 Maret sampai dengan 20 Maret memang akan ada curah hujan seperti yang dilaporkan oleh BMKG,” kata dia. (nov)