BRIEF.ID – Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan permodalan dan eksistensinya di pasar. Dikutip dari laporan D’Origin Interaktif, yang dirilis Senin (6/10/2025) emiten itu, di antaranya PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Petrosea Tbk, PT Harum Energy Tbk, dan PT Teladan Prima Agro Tbk.
Manajemen PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2025 senilai maksimal Rp 500 miliar, sebagai bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 2 triliun. Dari jumlah itu, Rp 90 miliar dijamin dengan kesanggupan penuh dan Rp 410 miliar dengan kesanggupan terbaik.
Obligasi tanpa warkat ini ditawarkan sebesar 100% dari nilai pokok, terdiri atas Seri A dengan bunga tetap 6,75% per tahun berjangka 370 hari, dan Seri B dengan bunga tetap 8,25% per tahun berjangka tiga tahun.
Manajemen PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) menegaskan tidak memiliki keterlibatan hukum maupun peran dalam dugaan penggelapan dana Rp30 miliar yang menyeret salah satu kepala cabang.
Dalam surat resmi kepada BEI, manajemen menyatakan tindakan oknum tersebut bersifat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan atau praktik bisnis perseroan. Kasus yang mencuat dalam RDPU Komisi III DPR RI itu melibatkan dana milik almarhum Kent Lisandi (KL), yang diduga dialihkan sebagai jaminan kredit.
Manajemen PT Petrosea Tbk (PTRO) memproyeksikan lonjakan kinerja keuangan dalam dua tahun ke depan seiring akuisisi Grup HBS dan Grup Hafar. Perseroan menargetkan EBITDA konsolidasi 2026 mencapai US$ 306 juta atau Rp 4,95 triliun, naik 61% dari estimasi sebelumnya.
Stockbit mencatat pendapatan PTRO tumbuh dengan CAGR 42% dan EBITDA 70% pada 2024–2026, dengan pendapatan diperkirakan mencapai US$ 991 juta pada 2025 dan US$ 1,4 miliar pada 2026. Pertumbuhan agresif ini didorong sinergi dengan Grup HBS asal Papua Nugini yang diakuisisi penuh senilai US$ 25,8 juta, memperluas jangkauan PTRO dan basis klien global seperti Newmont, St Barbara, dan Harmony Gold.
PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana melakukan buyback sebanyak 751.793.346 lembar saham atau setara 5,56% dari modal disetor. Dengan nilai nominal Rp 20 per lembar, total nilai saham yang akan dibeli kembali mencapai Rp 15,04 miliar, sebagaimana disampaikan manajemen dalam keterbukaan informasi BEI pada 3 Oktober 2025.
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai total Rp 200,67 miliar atau Rp 15,5 per saham.
Dividen ini akan diberikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 15 Oktober 2025. Manajemen menyatakan, pembagian dividen didukung oleh saldo laba ditahan yang mencukupi berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025. (nov)