BRIEF.ID – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia konsisten mengatasi kerentanan terjadinya krisis pangan, energi, dan energi serta tantangan permasalahan utang di tingkat global.
Selama Presidensi G20 pada tahun 2023, Indonesia telah memastikan komitmen anggota G20 untuk melipatgandakan upaya global dalam mengatasi kerawanan pangan.
“Di tingkat regional, sebagai Ketua ASEAN tahun ini, dan ekonomi terbesar di kawasan ASEAN, dengan pertumbuhan yang termasuk tercepat di dunia, Indonesia mendorong bantuan internasional lebih lanjut, yang fokus pada negara-negara berkembang yang rentan, dan menyambut baik keterlibatan seluruh pemangku kepentingan,” kata Airlangga saat menghadiri Pertemuan Tingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan yang ketiga Champion Group of the GCRG (Global Crisis Response Group) on Food, Energy, and Finance, yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (21/7/2023).
Ia mengatakan, Indonesia mengharapkan lebih banyak dukungan internasional untuk membantu negara-negara berkembang, dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan membangun ketahanan dalam mengantisipasi tantangan di masa depan di sektor keuangan, energi, dan pangan.
Berdasarkan laporan PBB, disampaikan bahwa Least Developed Countries (LDCs) mengalami tingkat pinjaman delapan kali lebih tinggi daripada Negara Maju.
Beban keuangan ini menghambat kemampuan LDCs untuk mendanai investasi vital, menghambat kesinambungan utang dan kemajuan menuju pembangunan berkelanjutan.
“Diperlukan dedikasi setiap negara untuk menjunjung tinggi semua komitmen yang telah ditetapkan, dalam Kerangka Kerja Bersama untuk Penanganan Utang di luar DSSI (Debt Service Suspension Initiative).
No Comments