Pemerintah dan Pemangku Kepentingan Diharapkan Atasi Kendala Implementasi Ketahanan Energi di Daerah

January 27, 2024

BRIEF.ID – Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Filda Citra Yusgiantoro berharap pemerintah bersama para pemangku kepentingan dapat berkolaborasi untuk mengatasi kendala implementasi peningkatan ketahanan energi di daerah.

Filda mengungkapkan, saat ini belum ada Peraturan Daerah yang secara khusus mengatur tentang pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di daerah.

“Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) secara regulasi dan perencanaan sudah siap, namun yang menjadi kendala adalah pengimplementasiannya di lapangan,” kata Filda pada Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan PYC di Hotel Sutasoma Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/1/2024).

FGD bertema “Peran Strategis Daerah dalam Implementasi Reformasi Energi di Indonesia dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Ekonomi,” dibuka secara resmi oleh Pendiri PYC sekaligus Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Purnomo Yusgiantoro.

Ada pun hadir sebagai pembicara adalah Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Restuardy Daud, Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, Sekjen Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADP-MET) Andang Bachtiar, dan Brokerage Investment Lead Mentari Iwan Adhisaputra.

Sementara itu,  para peserta terdiri atas Kepala Dinas ESDM Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat (Kalbar), DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Filda berharap dalam rangka mengantisipasi perkembangan energi global,  RUEN akan menjawab permasalahan energi saat ini  dan masa mendatang.

Berdasarkan RUEN yang ditetapkan, diperlukan 45,2 gigawatt (GW) listrik yang bersumber dari energi terbarukan pada tahun 2025. Namun, pengembangan energi terbarukan masih lambat dengan pertumbuhan hanya sekitar 400-500 MW per tahunnya selama lima tahun terakhir. Pertumbuhan ini   jauh dari target pemerintah dalam  meningkatkan energi terbarukan 2-3 GW per tahun, dalam lima tahun terakhir.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemanfaatan energi terbarukan nasional pada tahun 2022 baru mencapai 12,3% dari target 23% pada tahun 2025. Padahal  sektor kelistrikan memiliki peluang paling besar untuk mendukung capaian target energi terbarukan.

No Comments

    Leave a Reply