BRIEF.ID – Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid pesimistis Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presidennya pada Pilpres 2024.
“Agak berat ya, Gus Dur aja ditinggal, apalagi rakyat nantinya,” ujar Yenny seperti dilansir CNN Indonesia, Minggu (28/5/2023).
Yenny meyakini Prabowo telah memiliki perhitungan elektoral sendiri soal pemenangannya pada Pilpres 2024.
“Pak Prabowo udah punya hitungan politik sendiri lah soal itu,” kata dia.
Di sisi lain, Yenny menekankan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) secara institusi tidak akan terlibat dalam politik praktis. Namun, menurutnya, tidak ada larangan bagi kader NU untuk bertarung di arena politik.
Disebutkan, NU memiliki segudang kader-kader hebat yang mumpuni untuk tampil di Pilpres 2024, di antaranya Nasaruddin Umar, Mahfud MD, hingga Khofifah Indar Parawansa.
“Jadi, siapapun dari mereka-mereka ini yang dilirik jadi cawapres, bagi kami tentu sebuah tanda bahwa memang NU ini jadi sebuah kekuatan politik yang diperhitungkan,” katanya.
Pada 2008 silam, internal PKB bergejolak. Konflik itu terjadi antara Gus Dur dengan Cak Imin. Pada konflik itu, Yenny pernah menyampaikan bahwa Cak Imin merupakan sosok yang mengeluarkan Gus Dur dari PKB, yang dilakukannya melalui Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta pada 2008.
Yenny menyampaikan tak hanya Gus Dur yang didepak Cak Imin, ada juga sejumlah tokoh senior PKB lainnya, termasuk dirinya. Menurut Yenny, Cak Imin juga mengeluarkan sosok-sosok yang pernah menemani perjalanan Cak Imin di PKB.
No Comments