Presiden Jokowi: Perkokoh Fondasi Perdamaian di Indo-Pasifik, Bukan Menabur Benih Permusuhan

November 13, 2022

BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin negara-negara Asia Timur bersama Asean membangun rasa saling percaya antarnegara demi memperkokoh  fondasi perdamaian di Indo-Pasifik. Ajakan itu disampaikan Kepala Negara  saat berpidato  pada KTT Ke-17 Asia Timur di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, Minggu (13/11/2022).

Upaya perdamaian yang telah  digaungkan Asean sejak lima dekade terakhir ini, harus diperlihara stabilitas dan perdamaiannya. 

“Negara KTT Asia Timur harus memperkokoh fondasi perdamaian di Indo-Pasifik. Bukan justru menabur benih permusuhan apalagi menabuh genderang perang. Indo-Pasifik jangan hanya dilihat dari perspektif sempit politik keamanan, namun potensi kerja sama ekonominya,” kata Presiden Jokowi.

Ia juga menyampaikan tiga usulan yang dapat diterapkan dalam hubungan KTT Asia Timur.

Pertama, perkokoh semangat dan paradigma untuk kolaborasi. Negara Asia Timur harus dapat mewadahi rasa saling percaya antarnegara.

“Budaya kerja sama harus diperkuat untuk atasi berbagai tantangan di kawasan. Untuk itu saya ajak kita perkuat kerja sama konkret, sejalan dengan Asean Outlook on the Indo-Pacific. Saya mengundang negara-negara Asia Timur untuk berpartisipasi dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum tahun depan di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.

Kedua,  negara Asia Timur harus menghomarti rules of the game dalam hubungan antarnegara. Piagam PBB dan instrumen hukum internasional seperti UNCLOS harus ditegakkan secara konsisten.

“Penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah tidak dapat ditawar atau negosiasikan,” ujar Presiden Jokowi.

Ketiga, menciptakan arsitektur kawasan yang inklusif. “Arsitektur kawasan yang inklusif akan menjadi fondasi kuat kerja sama yang menguntungkan semua pihak. Indo-Pasifik harus menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” kata Presiden Jokowi.

Hadir pada kesempatan itu, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto,  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

No Comments

    Leave a Reply