BRIEF.ID – Wakil Menteri Investasi, Yuliot Tanjung, yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Kamis (18/7/2024), berkomitmen mendukung pencapaian target realisasi investasi.
Pernyataan itu, disampaikan Yuliot Tanjung saat menyampaikan sambutan perdana di acara penyambutannya sebagai Wamen Investasi, di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Yuliot mengatakan, siap membantu tugas-tugas dari Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, khususnya untuk koordinasi dan konsolidasi internal BKPM atau Kementerian Investasi.
“Saya akan mencoba semaksimal mungkin mengkonsolidasikan internal Kementerian Investasi guna mencapai realisasi investasi dan program lainnya yang sudah menjadi target,” kata Yuliot.
Dalam sambutannya, Yuliot menyampaikan terima kasih kepada Bahlil Lahadalia karena bisa memberdayakan sumber daya di instansi tersebut, bahkan mengantar BKPM menjadi Kementerian Investasi.
Dia bersyukur masih diberi kepercayaan oleh Bahlil untuk berkarya di Kementerian Investasi, meskipun sebenarnya sudah pensiun pada April 2024.
Yuliot mengungkapkan, sebenarnya dia sudah siap-siap membereskan barang pribadi untuk pensiun di bulan April 2024, tapi ternyata Bahlil mengangkatnya sebagai Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM.
“Alhamdulillah Pak Menteri masih memberi kepercayaan, dan bahkan mencalonkan saya menjadi Wamen Investasi hingga resmi dilantik presiden hari ini,” ungkap Yuliot.
Terkait dengan itu, Yuliot berkomitmen akan menjaga kepercayaan Bahlil, dan akan berkonsentrasi untuk konsolidasi internal dan ke luar utknpebingjatan investasi dan penanaman modal di republik ini
Menanggapi hal itu, Bahlil Lahadalia mengatakan, terpilihnya Yuliot sebagai Wamen Investasi tidak terlepas dari kerja keras dan garis tangannya.
Melalui sosok Yuliot, Bahli berharap generasi muda di jajaran Kementerian Investasi terpacu untuk memberikan kinerja terbaik dan mengabdi bagi bangsa dan negara.
“Emas mau tertutup lumpur tetap saja emas. Jadi ini pelajaran baik buat yang muda-muda, kerja lah yang baik, karena Insya Allah bisa diberi kepercayaan menduduki jabatan tinggi, bahkan bisa tetap mengabdi atau dipakai di manapun setelah pensiun,” tutur Bahlil.
