BRIEF.ID – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghentikan perseteruan.
Hal itu diungkapkan Wapres menyusul perseteruan antara PBNU dan PKB yang belakangan ini menjadi sorotan publik. Konflik semakin memanas menyusul pernyataan PBNU yang akan mengembalikan PKB ke pangkuan Nahdlatul Ulama (NU) dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus) PKB.
“Saling fokus pada tugas masing-masing. PBNU tetap pada pembangunan keumatan, PKB pada politik. PBNU dan PKB seharusnya mampu menjalin hubungan yang baik serta menghindari konflik yang berpotensi menyebabkan perpecahan,” kata Wapres dikutip dari laman resmi Wapres Republik Indonesia, Jumat (2/8/2024).
Wapres yang pernah menjabat Rais Aam PBNU dan Ketua Dewan Syuro PKB menjelaskan, bahwa sejatinya PBNU dan PKB tidak memiliki hubungan struktural. Kedua organisasi ini terikat secara aspiratif, kultural, dan historis di mana PKB dibentuk untuk menyalurkan aspirasi warga NU, Nahdliyin di dunia politik.
“Sebaiknya memang tidak terjadi konflik, dan seharusnya mampu bekerja sama dengan baik. Jadi tidak saling mengintervensi.
Jadi sebenarnya hubungan PBNU dengan PKB itu hubungan aspiratif, hubungan kultural, dan hubungan historis. Tidak ada hubungan struktural,” ungkap Wapres.
Wapres berharap kedua organisasi itu segera menemukan titik temu dan solusi terbaik untuk mengakhiri konflik, serta tidak lagi mengulangi kejadian serupa di masa depan.
“Kita harapkan, sudahlah, jangan sampai terjadi lagi. Harus berada di jalurnya masing-masing, fokus pada masing-masing tugasnya sehingga tidak terjadi konflik. Itu harapan saya, semuanya berjalan dengan baik,” pungkasnya.