BRIEF.ID – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan, produk komestik dan spa memiliki potensi ekspor sangat besar, mengingat Indonesia memiliki keunggulan unik berupa bahan-bahan alami, kekayaan tradisi perawatan tubuh, dan peningkatan permintaan global terhadap produk kecantikan berbasis alami.
“Produk kosmetik dan spa memiliki potensi ekspor yang lebih luas,” kata Wamendag saat mengunjungi Bali Ayu Nature dan Sensatia Botanicals Warehouse Factory di Bali, Selasa (14/1/2025).
Wamendag mengatakan, perusahaan dapat memanfaatkan perwakilan perdagangan Indonesia yang ada di luar negeri, melalui business matching, misi dagang, dan pameran internasional untuk memperluas jangkauan pasar ekspor.
Bali Ayu Nature merupakan perusahaan penghasil produk aromaterapi dan produk spa. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1998 yang awalnya berupa industri rumah tangga yang berkembang sampai sekarang dan memiliki sebanyak 30 karyawan.
Saat ini, pemasaran produk sudah mencapai tahap ekspor yang sudah dikirim ke beberapa negara, seperti Jerman, Prancis, dan Italia. Kapasitas produksi saat ini sebesar 170.000 produk per bulan.
Selanjutnya di Sensatia Botanicals, Wamendag berkesempatan untuk melihat proses pembuatan produk dari awal hingga menjadi produk jadi.
Sensatia Botanicals merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dan spa yang terbuat dari bahan-bahan alami. Perusahaan ini memiliki 35 gerai yang tersebar di Indonesia dan satu gerai di Malaysia.
Sensatia Botanicals yang didirikan pada tahun 2000 di Karangasem, Bali, adalah merek kecantikan berbasis komunitas pertama di Indonesia, dengan fokus pada perawatan kulit dan tubuh menggunakan bahan alami.
Pada tahun 2023, nilai ekspor produk minyak atsiri, parfum, dan kosmetik Indonesia mencapai US$ 842 juta, meningkat dari US$ 779,3 juta pada tahun 2018.
Periode Januari–Mei 2024, ekspor industri kecantikan tumbuh sebesar 8,25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tren pertumbuhan ekspor kosmetik Indonesia sebesar 8,07%, pada periode 2019–2023. (nov)