BRIEF.ID – Video seorang dokter menjadi viral gara-gara menyebut Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengidap penyakit kronis, dan hanya memiliki waktu hidup antara 6-8 bulan.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @Theinformly pada , seorang dokter menjelaskan Trump kemungkinan menderita gagal jantung kongestif dan penyakit ginjal kronis.
Hal itu, terlihat dari pembengkakan di tubuh Trump, dan memar di bagian lengan dan punggung tangannya. Hal itu menunjukkan kondisi kesehatan yang semakin memburuk.
“Presiden AS tersebut terlihat dengan memar di tangan kanannya di Ruang Oval, menimbulkan kekhawatiran atas masalah medis yang sudah berlangsung lama setelah tanda serupa muncul di tangan kirinya,” kata dokter dalam video tersebut
Namun, para pejabat Gedung Putih menyampaikan Trump telah didiagnosis menderita “insufisiensi vena kronis,” suatu kondisi yang berhubungan dengan sirkulasi darah.
Beberapa waktu lalu, beredar foto-foto yang yang memperlihatkan memar di tangan Trump. Baru-baru, memar serupa terlihat kembali, dan terekam kamera wartawan saat Trump menghadiri salah satu acara publik.
Dijelaskan, Trump didiagnosa mengalami insufisiensi vena kronis. Diagnosa tersebut merupakan hasil pemeriksaan setelah baru-baru ini Trump mengalami pembengkakan di kakinya.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan Trump juga menjalani “pemeriksaan komprehensif” terkait memar di tangannya. Dia diduga mengalami insufisiensi vena kronis sesuai dengan memar yang muncul di punggung tangan, sesuai dengan “kerusakan jaringan akibat sering berjabat tangan”.

Saat ini, Presiden Trump yang telah berusia 79 tahun, mengonsumsi aspirin, yang menurutnya merupakan “bagian dari rejimen pencegahan kardiovaskular standar”. Trump juga secara rutin memuji kesehatannya yang baik dan pernah menggambarkan dirinya sebagai “presiden tersehat yang pernah hidup”.
Insufisiensi vena kronis, yang terjadi ketika vena kaki gagal memompa darah ke jantung, menyebabkannya mengumpul di tungkai bawah, yang kemudian dapat membengkak.
Dr. Meryl Logan, asisten profesor bedah vaskular di University of Texas di Austin, menjelaskan nsufisiensi vena dan katup “mendorong darah ke atas dan keluar dari kaki” dan kembali ke jantung.,
Darah yang mengalir dari kaki ke jantung bergerak melawan gravitasi, yang dapat mempersulit proses tersebut. “Jadi, insufisiensi vena kronis terjadi ketika vena dan katup tersebut tidak berfungsi dan darah mengalir mundur ke kaki,” ujar Leavitt.
Meski demikian, tidak ada bukti trombosis vena dalam atau penyakit arteri” dan bahwa semua hasil tes “dalam batas normal”.
Menurut catatan dari dokter Gedung Putih, Sean Barbabella, yang dirilis kepada wartawan, kondisi tersebut “jinak dan umum”, terutama pada orang berusia di atas 70 tahun.
Pemeriksaan tambahan menunjukkan tidak ada tanda-tanda gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit sistemik, yang dialami Trump, (jea)