BRIEF.ID – Indeks di bursa Wall Street New York, Amerika Serikat (AS) ditutup melemah cukup signifikan pada perdagangan, Kamis (6/11/2025). Penurunan ini didorong oleh kekhawatiran atas valuasi saham Artificial Intelligence (AI) yang sudah mahal setelah sehari sebelumnya rebound.
Saham AI bergerak tidak merata sejak awal November, dan hal itu berlanjut pada Kamis (6/11/2025).
Saham Qualcomm melemah hampir 4% setelah produsen chip tersebut melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, tetapi menyatakan kemungkinan kehilangan bisnis dengan Apple di masa mendatang. Mayoritas saham-saham teknologi yang mendapatkan keuntungan dari bisnis AI mengalami koreksi.
Di sisi ekonomi, pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai level bulanan tertinggi dalam 22 tahun. Tanda-tanda tekanan di pasar tenaga kerja AS muncul ketika beberapa perusahaan mengumumkan melakukan PHK besar-besaran.
Investor juga menantikan perkembangan pemeriksaan Mahkamah Agung terhadap tarif impor Trump apakah melanggar hukum AS. Kasus ini dapat membentuk kembali kewenangan perdagangan presiden, membawa implikasi besar bagi hubungan AS-Tiongkok dan pasar global.
Harga US 10-year Bond Yield turun lebih dari 6 bps di level 4,089%, seiring respon investor terhadap tanda-tanda terbaru kelemahan di pasar tenaga kerja menyusul rilis survei pengumuman PHK sektor swasta. Harga emas spot menguat 0,2% ke level US$ 3,989 per troy ons, pada Kamis (6/11/2025), didorong oleh melemahnya nilai tukar dolar AS dan bangkitnya kembali permintaan aset safe haven di tengah kekhawatiran atas penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan dan ketidakpastian atas legalitas tarif. (nov)


