BRIEF.ID – Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/8/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 73,12 poin atau 0,97% ke posisi 7.464,65.
Sementara indeks LQ45 naik 9,07 poin atau 1,14% ke posisi 787,75.Sebanyak 274 saham ditutup menguat, 330 saham melemah, dan 200 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2.010.565 kali dengan volume mencapai 28,34 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp18,47 triliun.
Saham-saham dengan kenaikan harga tertinggi antara lain MSKY, FITT, KBLV, RELI, dan KPIG. Penurunan harga terdalam dialami oleh IKAN, DKHH, CLAY, LMAX, dan FLMC. Investor asing mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 552,4 miliar dengan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi incaran utama senilai Rp 188,2 miliar. Aksi beli ini turut mengurangi total net sell asing sepanjang tahun menjadi Rp62,4 triliun.
Sementara itu, saham-saham Wall Street ditutup melemah, pada perdagangan Selasa (5/8/2025) waktu setempat, seiring investor menimbang dampak tarif impor terhadap kinerja emiten dan prospek ekonomi Amerika Serikat (AS).
Dow Jones Industrial Average turun 61,90 poin atau 0,14% menjadi 44.111,74. S&P 500 melemah 30,75 poin atau 0,49% ke 6.299,19, sementara Nasdaq Composite merosot137,03 poin atau 0,65% ke posisi 20.916,55.
Di kawasan Asia-Pasifik pasar ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (5/8/2025) waktu setempat. Kenaikan ini terjadi meskipun muncul ancaman dari Presiden AS Donald Trump, untuk menaikkan tarif impor terhadap India.
Sementara itu, Bursa Eropa ditutup menguat didorong oleh laporan keuangan perusahaan yang melampaui ekspektasi serta meningkatnya optimisme terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Harga Komoditas
Dikutip dari analisa D’Origin, harga minyak dunia melemah tajam akibat peningkatan produksi OPEC+ dan kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan global, yang menutupi kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan dari Rusia akibat ancaman tarif baru AS terhadap India.
Minyak Brent turun US$ 1,12 (1,63%) ke level US$ 67,64 per barel, sementara WTI merosot US$ 1,13 (1,7%) ke US$ 65,16 per barel — keduanya mencatatkan penutupan terendah dalam lima pekan terakhir.
Harga emas dunia menguat mendekati level tertinggi dua pekan seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS dan perhatian pasar terhadap keputusan Presiden Trump terkait penunjukan pejabat baru The Fed.
Harga emas spot naik 0,2% ke US$ 3.380,2 per ons, sementara emas berjangka AS juga naik 0,2% ke US$ 3.434,7 per ons. Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) melonjak tajam didorong oleh meningkatnya ekspektasi permintaan biofuel global. Kontrak CPO Agustus 2025 naik 84 Ringgit menjadi 4.250 Ringgit per ton, dan kontrak September 2025 naik 98 Ringgit menjadi 4.272 Ringgit per ton.
Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% ke level Rp 16.389 per dolar AS pada Selasa (5/8/2025) sore, naik 11 poin dari penutupan sebelumnya. Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jisdor mencatat rupiah di posisi Rp 16.388 per dolar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia (GDP) pada Kuartal II-2025 sebesar 5,12% year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan 4,87% (yoy) pada Kuartal I-2025. (nov)