BRIEF.ID – Universitas Indonesia (UI) menggandeng PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberi literasi keuangan syariah kepada mahasiswa Harvarad dan Melbourne University.
BSI menjadi salah satu perusahaan tujuan kunjungan pendidikan para mahasiswa Harvard dan Melbourne University, yang melakukan studi banding ilmu ekonomi bekerjasama dengan UI.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, mengatakan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki daya tarik bagi mahasiswa asing, karena sistem keuangan syariah yang terbukti resilience dan bertahan di tengah kondisi makro ekonomi global yang fluktuatif.
“Kami menyambut baik minat para mahasiswa asing untuk mengetahui seluk beluk industri keuangan syariah. Yang mana BSI juga lahir atas dukungan pemerintah yang serius mendorong kemajuan ekonomi nasional melalui sistem keuangan syariah yang halal, modern,digital dan inklusif,” kata Bob, dalam siaran pers, dikutip Rabu (16/7/2025).
Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa diberi penjelassan tentang peran bank syariah sebagai lembaga keuangan intermediasi baik dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan yang sehat dan sustain.
Meski demikian, BSI memiliki uniqueness positioning sebagai Sahabat Finansial, Sosial & Spiritual. Menjadi solusi keuangan syariah serta menjadi sahabat sosial dan spiritual dari kontribusi Zakat perseroan.
Terbukti, ditengah kondisi menantang, kinerja BSI berada diatas rata-rata industri dengan aset mencapai Rp401 triliun tumbuh 12% year on year pada triwulan I 2025. Selain itu, BSI juga memberikan manfaat zakat kepada lebih dari 225.000 orang yang didominasi sektor pendidikan,ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan data OJK indeks literasi syariah sebesar 43,42% dan inklusi keuangan syariah 13,41%. Komitmen perseroan meningkatkan angka literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia sangat besar.
Saat ini, BSI telah melakukan berbagai program besar dan kontinu dilakukan, antara lain CEO Mengajar di sejumlah universitas terbaik di Indonesia, penetrasi inklusi di BSI International Expo,ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) yang digagas Bank Indonesia dan SYAFIF (Sharia Financial Festival) oleh OJK.
“Pendidikan menjadi sektor penting karena mampu mencetak generasi yang berkontribusi untuk kemajuan ekonomi syariah,” ujar Bob.
Beasiswa
Dia menuturkan, sejak tahun 2021 hingga 2025, BSI juga telah memberikan 8.616 ribu beasiswa berprestasi dalam berbagai program BSI Scholarship bagi mahasiswa tidak mampu maupun mahasiswa berprestasi.
Program ini dirancang lebih dari sekedar bantuan pendidikan, namun upaya mencetak calon pemimpin muda yang memiliki intelektual beraklak mulia.
“Setiap tahun, kami tidak hanya menerima mahasiswa, tetapi juga profesional, akademisi, dan regulator dari berbagai negara untuk berbagi dan membuka kolaborasi pemahaman tentang keuangan syariah,” ungkap Bob.
Dia menambahkan, BSI juga terus meningkatkan skill SDM pegawai BSI dengan memberikan kesempatan beasiswa belajar ke Top 10 Universitas dunia, termasuk yang paling banyak diminati yakni Australia.

Sementara Senior Vice President ESG (Environmental, Social, and Governance) BSI, Rima Dwi Permatasari, menjelaskan tentang nilai-nilai syariah/maqashid syariah yang juga menjadi DNA bisnis keuangan syariah dalam menjalankan bisnis kepada para mahasiswa.
Menurut dia, ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi komitmen BSI untuk mendukung bisnis yang sustain dan bermanfaat bagi seluruh stakeholder.
“Kami menyadari bisnis yang sustain disokong oleh tiga pilar ESG, yakni Sustainable Banking, Sustainable Operation dan Sustainability Beyond Banking,” kata Rima. (jea)