Tren Penjualan Mobil di Indonesia 2025, Merek Jepang Mendominasi

BRIEF.ID — Pasar otomotif nasional sepanjang Januari–November 2025 masih didominasi merek asal Jepang. Toyota tercatat sebagai merek mobil terlaris di Indonesia pada 2025, dengan total penjualan 224.018 unit dan pangsa pasar 31,5 persen dari total penjualan mobil nasional.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip dari Kantor Berita Antara, dominasi Toyota menempatkan merek tersebut jauh di atas pesaing terdekatnya, Daihatsu, yang berada di posisi kedua dengan penjualan 118.774 unit atau setara 16,7 persen pangsa pasar.

Di peringkat ketiga, Mitsubishi Motors mencatat penjualan 63.918 unit dengan pangsa pasar 9,0 persen, disusul Suzuki di posisi keempat dengan 55.905 unit (7,9 persen) dan Honda di peringkat kelima dengan 53.301 unit (7,5 persen).

Data Gaikindo juga menunjukkan dinamika baru di pasar otomotif nasional. Dua merek asal China, BYD dan Chery, berhasil menembus jajaran 10 besar merek mobil terlaris 2025.

BYD menempati peringkat keenam dengan penjualan 40.151 unit dan pangsa pasar 5,7 persen, sementara Chery berada di posisi kesembilan dengan 17.931 unit atau 2,5 persen pangsa pasar.

Masuknya merek China ke 10 besar menandai semakin ketatnya persaingan industri otomotif nasional, terutama di segmen kendaraan listrik dan kendaraan penumpang dengan harga kompetitif.

Di segmen kendaraan niaga, Fuso dan Isuzu masing-masing mencatat penjualan 22.681 unit dan 22.668 unit, dengan pangsa pasar 3,2 persen, menempatkan keduanya di peringkat ketujuh dan kedelapan.

Sementara itu, Hyundai tercatat berada di posisi ke-10 dengan penjualan 17.897 unit atau 2,5 persen. Posisi ini turun dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Hyundai berada di peringkat ke-9. Sebaliknya, merek Wuling tercatat terlempar dari daftar 10 besar pada 2025, setelah sebelumnya berada di posisi ke-10 pada 2024.

Secara keseluruhan, total penjualan mobil nasional sepanjang Januari–November 2025 mencapai 710.084 unit, turun 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 785.917 unit.

Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri otomotif nasional sepanjang 2025, mulai dari pelemahan daya beli, ketidakpastian ekonomi global, hingga penyesuaian kebijakan pembiayaan dan suku bunga.

Meski demikian, dominasi merek-merek besar serta masuknya pemain baru menunjukkan bahwa pasar otomotif Indonesia tetap menjadi salah satu pasar strategis di kawasan Asia Tenggara. (ano)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Operasi Kemanusiaan di Sumatera, Kapolri: Total 10.759 Personel Dikerahkan

BRIEF.ID – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal...

Bencana Sumatera, Seskab Ungkap Pemulihan di Berbagai Sektor  

BRIEF.ID – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkapkan...

Pasca Libur Natal, IHSG Berpotensi Uji Level 8.430 – 8.500 Dalam Jangka Pendek

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan...

Big Bang Festival 2025 Kembali Digelar di JIExpo Kemayoran hingga Awal 2026

BRIEF.ID — Big Bang Festival 2025 kembali digelar di...