BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren bullish pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada awal pekan ini. Pada perdagangan Jumat (10/10/2025), IHSG ditutup menguat 6,92 poin atau naik 0,084% menuju level 8.257,86.
Mengutip laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Senin (13/10/2025), IHSG akan bergerak di level resistance 8.300, pivot 8.200, dan support 8.100 sehingga diperkirakan IHSG bergerak di kisaran 8.100-8.300, sepanjang pekan ini. Saham-saham yang perlu dicermati, di antaranya BSDE, BIRD, CDIA, GJTL, TKIM, dan NCKL.
Sementara itu, pada perdagangan Jumat (10/10/2025), indeks di Wall Street New York, Amerika Serikat (AS) ditutup melemah menyusul isu terkait rencana Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tambahan 100% untuk impor dari Tiongkok dan kontrol ekspor untuk perangkat lunak penting buatan AS, mulai 1 November 2025.
Hal ini dilakukan setelah Tiongkok memperketat pembatasan ekspor mineral tanah jarang. Presiden Trump juga menyebutkan tidak ada alasan untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping seperti yang direncanakan sebelumnya.
Perang dagang yang kian memanas antara AS vs Tiongkok dapat memicu gangguan rantai pasokan yang signifikan, terutama bagi industri teknologi, kendaraan listrik, dan pertahanan.
Pekan ini, investor akan mencermati earning season Kuartal III-2025 di Wall Street seiring saham-saham perbankan mulai merilis laporan keuangannya.
Government shutdown kini memasuki pekan ketiga, sehingga rilis beberapa data ekonomi AS masih akan tertunda. Di Tiongkok, perhatian akan tertuju pada perdagangan, inflasi, dan aktivitas perbankan.
Di Eropa, investor akan mencermati produksi industri Euro Area, inflasi, indeks sentimen ZEW Jerman, serta data pasar tenaga kerja dan produk domestic bruto (PDB) Inggris.
Di dalam negeri, investor akan mencermati data Foreign Direct Investment Kuartal III-2025 yang akan dirilis pada 15 Oktober 2025. Secara teknikal, beberapa indikator mengindikasikan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan.
Namun adanya perkembangan terbaru dari perang dagang AS vs Tiongkok diperkirakan akan menjadi sentimen negatif dalam jangka pendek jika ancaman tarif Trump tersebut hanya bagian dari strateginya. (nov)
Tren Bullish IHSG Diperkirakan Berlanjut
BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren bullish pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada awal pekan ini.
Pada perdagangan Jumat (10/10/2025), IHSG ditutup menguat 6,92 poin atau naik 0,084% menuju level 8.257,86.
Mengutip laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Senin (13/10/2025), IHSG akan bergerak di level resistance 8.300, pivot 8.200, dan support 8.100 sehingga diperkirakan IHSG bergerak di kisaran 8.100-8.300, sepanjang pekan ini. Saham-saham yang perlu dicermati, di antaranya BSDE, BIRD, CDIA, GJTL, TKIM, dan NCKL.
Sementara itu, pada perdagangan Jumat (10/10/2025), indeks di Wall Street New York, Amerika Serikat (AS) ditutup melemah menyusul isu terkait rencana Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tambahan 100% untuk impor dari Tiongkok dan kontrol ekspor untuk perangkat lunak penting buatan AS, mulai 1 November 2025.
Hal ini dilakukan setelah Tiongkok memperketat pembatasan ekspor mineral tanah jarang. Presiden Trump juga menyebutkan tidak ada alasan untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping seperti yang direncanakan sebelumnya.
Perang dagang yang kian memanas antara AS vs Tiongkok dapat memicu gangguan rantai pasokan yang signifikan, terutama bagi industri teknologi, kendaraan listrik, dan pertahanan.
Pekan ini, investor akan mencermati earning season Kuartal III-2025 di Wall Street seiring saham-saham perbankan mulai merilis laporan keuangannya.
Government shutdown kini memasuki pekan ketiga, sehingga rilis beberapa data ekonomi AS masih akan tertunda. Di Tiongkok, perhatian akan tertuju pada perdagangan, inflasi, dan aktivitas perbankan.
Di Eropa, investor akan mencermati produksi industri Euro Area, inflasi, indeks sentimen ZEW Jerman, serta data pasar tenaga kerja dan produk domestic bruto (PDB) Inggris.
Di dalam negeri, investor akan mencermati data Foreign Direct Investment Kuartal III-2025 yang akan dirilis pada 15 Oktober 2025. Secara teknikal, beberapa indikator mengindikasikan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan.
Namun adanya perkembangan terbaru dari perang dagang AS vs Tiongkok diperkirakan akan menjadi sentimen negatif dalam jangka pendek jika ancaman tarif Trump tersebut hanya bagian dari strateginya. (nov)