Transisi Energi Sulit Diwujudkan di Industri Manufaktur

August 19, 2023

BRIEF.ID – Dosen Teknik Kimia pada Universitas Indonesia (UI) Bambang Heru Susanto menyatakan, transisi energi di industri manufaktur sulit  diwujudkan karena melibatkan proses dari hulu sampai hilir.

“Saat ini, 74,5% sumber emisi di Indonesia berasal dari aktivitas industri.  Tantangan untuk mengatasi kondisi ini adalah  dari sisi kebijakan, finansial, dan teknis,” kata  Bambang  pada  The Ensight “Transisi Energi di Sektor Manufaktur” yang diselenggarakan di Kantor PYC, Jalan  Wijaya IX No 12 Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).

Ia merekomendasikan bahwa  dari sisi akademisi,  transisi energi di sektor manufaktur dilakukan melalui  kajian komprehensif per komoditas, pembuatan peta jalan, dan kolaborasi aktif.

Hal senada juga diungkapkan Business Development ManagerBerkeley Energy Commercial Industrial Solutions (BECIS)  Rizaldi Indra.

Rizaldi mengungkapkan bahwa tantangan terbesar transisi energi di sektor industri manufaktur adalah harga bahan bakar fosil yang murah sehingga membuat kurang kompetitif jika beralih ke bahan bakar non fosil.

“Kedua, Capital Expenditure (Capex) yang besar seringkali membuat return tidak tidak tercapai. Tantangan ketiga adalah kurangnya kemampuan dalam melakukan eksperimen,” kata dia.

Lebih lanjut Rizaldi mengungkapkan, tantangan lainnya  adalah tidak memberikan keuntungan jika mengejar target emisi.

“Salah satu upaya untuk mengatasi tantangan ini adalah mengacu pada peta jalan  berkelanjutan. BECIS memiliki penyediaan layanan dari hulu hingga hilir yang mendukung tujuan keberlanjutan (sustainability goals),” kata dia.

No Comments

    Leave a Reply