BRIEF.ID – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai negara terus berlanjut. Kini giliran raksasa hiburan Amerika Serikat (AS), The Walt Disney Company, mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 7.000 karyawannya secara global. Angka PHK tersebut mewakili sekitar 3,2% dari total 220.000 karyawan Disney di seluruh dunia.
CEO Disney Bob Iger, pada Kamis (9/2/2023) waktu setempat atau Jumat (10/2/2023) WIB, mengatakan perusahaan itu menargetkan penghematan biaya sebesar US$ 5,5 miliar, termasuk penghematan konten sebesar US$ 3 miliar.
Pada earnings call pertamanya sejak kembali ke perusahaan tersebut, Iger mengungkapkan, reorganisasi akan menghasilkan pendekatan yang lebih hemat biaya, terkoordinasi, dan efisien bagi operasi perusahaan.
Perusahaan berjuluk “The Mouse House” itu menjadi yang terbaru dalam daftar perusahaan besar AS yang telah mengumumkan PHK massal dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Rabu (8/2/2023) waktu setempat Disney melaporkan pendapatan 23,51 miliar dolar AS untuk kuartal pertama di tahun fiskal 2023 atau naik 8% secara tahunan (yoy).
Laba per saham dilusian (diluted EPS) dari operasional yang berlanjut untuk kuartal itu meningkat menjadi US$ 0,7 dari US$ 0,63 pada kuartal tahun sebelumnya. Angka tersebut tidak termasuk komponen-komponen tertentu, di mana laba per saham dilusian untuk kuartal tersebut turun menjadi US$ 0,99 dari US$ 1,06 pada kuartal tahun sebelumnya.
Disney melaporkan sebanyak 161,8 juta pelanggan berbayar Disney+ di seluruh dunia turun menjadi 2,4 juta pelanggan selama kuartal pertama. Itu menjadi penurunan pertama jumlah pelanggan Disney+ sejak peluncuran layanan streaming unggulan perusahaan itu pada 2019. (Antara)
No Comments