Teladan Baik PM Belanda Mark Rutte Saat Mengakhiri Masa Tugas

July 6, 2024

BRIEF.ID – Setelah mengabdi sebagai Perdana Menteri Belanda selama 14 tahun, Mark Rutte meninggalkan kantornya hanya dengan bersepeda.Tidak ada acara serah terima jabatan yang meriah, tidak ada pesta. Ia pun pulang ke rumah dengan tanpa pengawalan atau rombongan yang mengantarnya.

Setelah serah terima jabatan dengan penggantinya, yakni mantan kepala intelijen Belanda, Dick Schoof (67), Rutte bersalaman, berpamitan, membuka kunci sepedanya, lalu melambaikan tangan sambil mengayuh sepeda kesayangannya. Sepeda jenis touring berjenama Koga ini yang selalu menemaninya pergi pulang ke kantor.

Dari unggahan foto dan video di media sosial X, Rabu (3/7/2024),  tampak puluhan orang menunggu Rutte ke luar gerbang kantor pusat pemerintahan di kota Den Haag, Belanda, untuk mengantarnya pergi. Sambil naik sepeda keluar gerbang kantor Perdana Menteri Belanda Binnenhof, Rutte menyambut sapaan warga itu dengan membalas melambaikan tangan pada mereka.

Puluhan wartawan heboh berlari mengikuti kepergian Rutte. Harian NRC Handelsblad, Kamis (20/6/2024), menyebutkan, Rutte tidak mau menyampaikan pidato dan tidak mau juga diberi kado apa-apa.

Ketika diwawancarai oleh NOS Jeugdjournaal, lembaga penyiaran remaja di Belanda, soal penilaian kinerjanya, Rutte menilai kinerjanya biasa-biasa saja. ”Mungkin nilainya 6 atau 6,5. Jadi, nilainya memuaskan, tetapi tidak terlalu bagus,” kata Rutte.

Dia mencontohkan ekstraksi gas yang memicu gempa bumi di Groningen, skandal tunjangan penitipan anak yang membuat penerimanya dituduh melakukan penipuan, dan krisis perumahan yang memburuk di Belanda. Ada juga masalah kebijakan migrasi yang membuat pemerintahan koalisinya runtuh pada Juli 2023.

Terlepas dari kekurangannya, Rutte yang dijuluki ”Teflon Mark” karena selalu luput dari masalah itu mengaku sudah siap memimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

”Saya sudah membuktikan saya mampu menyatukan masyarakat dan memastikan mereka tidak bertengkar sepanjang hari. Untuk pekerjaan seperti di NATO, Anda juga tidak bisa punya ego yang besar,” ujarnya.

Banyak orang di Belanda yang suka dengan gaya Rutte yang rendah hati dan membumi. Kebiasaannya yang membumi sering dipuji netizen. Hampir setiap hari dia naik sepeda ke tempat kerja atau menemui Raja dan para pemimpin asing. Kadang hanya mengenakan celana jins dan kemeja kasual sambil makan apel.

Dia masih tinggal di apartemen yang sederhana dan menyetir sendiri mobil Saab station wagon berwarna abu-abu. Dia juga sering jadi viral di media sosial karena datang ke kafe sendirian tanpa staf atau pengawal untuk minum kopi dan makan pai apel. Dia juga sering diajak berswafoto dengan siapa pun yang berpapasan dengannya saat sedang jalan-jalan sendirian atau berbelanja sendiri di supermarket.

Ada video yang pernah viral yang menunjukkan Rutte menumpahkan secangkir kopi di gedung pemerintah lalu bersikeras mengepelnya sendiri. Sementara para staf kebersihan bertepuk tangan di dekatnya.

Rutte yang juga menjadi sukarelawan guru sekali seminggu itu, menurut tukang cukurnya, Marco Rimmelzwaan, adalah ”orang yang tidak menyukai perubahan dan selalu menginginkan hal yang sama.”

Satu pelajaran yang bisa dipetik dari Rutte adalah kerendahan hatinya. Dengan tindakan-tindakan sederhana, Rutte menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya. Selain Rutte, banyak juga politikus atau pemimpin negara yang kebiasaan dan gaya hidupnya biasa-biasa saja seperti warga biasa lainnya. (Kompas.id)

No Comments

    Leave a Reply