BRIEF.ID – Laporan keuangan solid dan pertumbuhan kelembagaan yang stabil mencerminkan kinerja Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Keuangan Syariah (KS), tahun buku 2024-2025, sebagaimana disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Menara PNM, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Rapat tahunan menjadi momentum untuk mengevaluasi capaian selama setahun terakhir sekaligus menyusun rencana strategis ke depan. Beberapa agenda yang dibahas mencakup penguatan tata kelola, akuisisi aset fisik, dan penyempurnaan skema sertifikasi profesi yang lebih adaptif sesuai kebutuhan industri.
Dalam laporan yang dipaparkan, LSP KS membukukan akumulasi laba sebesar Rp 4,62 miliar hingga Desember 2024 atau naik signifikan menjadi Rp 1,046 miliar dari Rp 472 juta, pada 2023. Dari sisi aset, lembaga mencatat pertumbuhan 116%, dengan total aset per Juni 2025 sebesar Rp 5,504 miliar.
Ketua Dewan Pengawas LSP KS, Mulya E. Siregar menyampaikan apresiasi atas capaian yang menunjukkan penguatan tata kelola dan konsistensi eksekusi program kerja.
“Dewan Pengawas selalu memastikan seluruh kegiatan LSP KS berjalan secara terencana, terukur, dan sejalan dengan prinsip good governance,” kata Mulya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Mulya juga menyoroti stabilitas operasional lembaga, yang sejak didirikan belum pernah mengalami pembekuan oleh otoritas. Capaian itu, kata dia, mencerminkan tingkat kepatuhan dan integritas tinggi dalam pelaksanaan fungsi sertifikasi.
“Prestasi ini mencerminkan kredibilitas kelembagaan yang telah dibangun dari waktu ke waktu. Ini modal penting yang harus terus dijaga, dengan memastikan pelaksanaan program kerja tetap disiplin, realistis, dan berpijak pada kebutuhan pasar tenaga kerja,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina LSP KS, Iggie H. Achsien menekankan pentingnya menjaga integritas kelembagaan dalam setiap proses kelembagaan, termasuk pelaksanaan RAT yang sempat tertunda karena padatnya agenda pimpinan.
“Kredibilitas dan integritas LSP KS harus selalu dijaga. Itu adalah fondasi utama yang tidak boleh dikompromikan oleh kendala teknis,” kata Iggie.
Ia juga menyoroti peran signifikan LSP KS dalam menjawab kebutuhan SDM kompeten di sektor keuangan syariah. Menurutnya, tuntutan profesionalisme yang makin tinggi harus dijawab dengan sistem sertifikasi yang independen, berbasis kompetensi, dan selaras dengan dinamika industri.
“LSP KS harus menjadi rujukan yang terpercaya, bukan hanya dalam penyelenggaraan sertifikasi, tapi juga dalam menjamin mutu dan relevansi kompetensi SDM yang tersertifikasi,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum LSP KS, Ani Murdiati memaparkan kinerja operasional lembaga serta arah kebijakan strategis tahun mendatang. Ia menilai tahun 2024 sebagai periode penting dalam mengonsolidasikan kapasitas keuangan dan kelembagaan.
“Pertumbuhan aset sebesar 116% dan laba Rp1,1 miliar bukan hanya angka statistik, tapi mencerminkan konsistensi dan efektivitas kerja tim dalam mendorong profesionalisme SDM keuangan syariah secara berkelanjutan,” ujar Ani.
Ia mengatakan, hingga Juni 2025, LSP KS telah mencatatkan total 24.467 asesi, dengan dukungan 128 asesor dan 26 skema sertifikasi aktif. Lembaga ini juga menjalin kolaborasi dengan 33 instansi klien dan 27 lembaga pelatihan.
“Sepanjang tahun 2024 juga, kami telah melaksanakan 3.559 asesmen, terdiri atas 2.347 sertifikasi dan 1.212 resertifikasi. Ini menunjukkan dinamika dan kepercayaan yang terus bertumbuh terhadap skema dan proses sertifikasi kami,” jelasnya.
Adapun rencana kerja tahun 2025 meliputi pengembangan skema baru, termasuk skema Analis Pembiayaan Syariah, penyesuaian sistem berdasarkan regulasi terbaru POJK No. 3 Tahun 2025, serta rencana pembelian gedung kantor dan tanah senilai Rp7,5 miliar.
RAT juga menyetujui penyesuaian dalam pemberian bantuan pendidikan kepada asosiasi pendiri serta pemutakhiran struktur pengurus dan pembina, guna memastikan responsivitas kelembagaan menghadapi tantangan ke depan. (nov)