BRIEF.ID – Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menegaskan, swasta berperan strategis dalam mendorong diskursus global dan regional terkait tema-tema utama KTT, seperti Transformasi Digital, Pembangunan Berkelanjutan, Ketahanan Kesehatan, Ketahanan Pangan, dan Fasilitasi Perdagangan dan Investasi.
“Di bawah keketuaan Indonesia, ASEAN kini tampil sebagai salah satu organisasi regional yang paling mampu bertahan dan sukses menciptakan pendekatan yang berpusat pada pembangunan ekonomi dan keamanan regional yang diwujudkan dalam konsep “Sentralitas ASEAN,” kata Arsjad pada ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) 2023 di Hotel Hilton Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Arsjad mengatakan, sejak didirikan pada 1967, ASEAN telah menunjukkan komitmen yang kuat mendorong integrasi regional, menjaga stabilitas, dan mencapai kemajuan signifikan pembangunan ekonomi dan kemajuan teknologi.
“Dipicu oleh stabilitas politik, integrasi regional, dan masyarakat kelas menengah yang berkembang pesat, ASEAN menawarkan peluang bisnis yang sangat besar dengan investasi yang relatif stabil dan tenaga kerja muda (bonus demografi) yang besar,” jelas dia.
Disebutkan, tatanan dunia terus berubah dengan cepat di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, konsep sentralitas ASEAN menjadi semakin besar momentum dan keunggulannya, terutama karena kapasitas inovatifnya yang mendalam, telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis di kawasan.
ABIS 2023 akan menekankan kebutuhan mendesak akan tindakan kebijakan yang merangsang bisnis dan investasi di ASEAN. Hal tersebut terutama menyoroti peran sektor swasta dalam mendorong isu-isu utama, antara lain transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta perdagangan dan investasi.
“Keberagaman pemikiran para pemimpin pemerintahan dan bisnis dalam KTT ABIS 2023 ini akan dieksplorasi untuk menyoroti isu-isu utama yang berdampak pada pertumbuhan ASEAN di tengah tatanan global,” ungkap Arsjad.
No Comments