BRIEF.ID – Aksi panic buying terjadi di Hong Kong menyusul Super Topan Ragasa yang diperkirakan menghantam kota dua hari ke depan. Masyarakat ramai-ramai menyerbu pasar tradisional dan supermarket untuk memborong makanan serta kebutuhan rumah tangga.
Dilansir dari Reuters, peringatan yang dikeluarkan oleh Observatorium Hong Kong menyatakan badai ini akan berdampak parah membuat warga semakin khawatir kehabisan stok. Hal ini sontak membuat masyarakat memborong roti, sayuran segar, sampai lakban untuk memperkuat jendela rumah.
Fenomena belanja panik ini menambah kepadatan kota di saat warga Hong Kong bersiap menghadapi Ragasa, super topan yang disebut-sebut bisa membawa dampak sebanding dengan badai besar yang pernah melanda wilayah itu sebelumnya.
Pihak berwenang sudah mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah dan sebagian besar penerbangan dari dan menuju Hong Hong ditangguhkan hingga Kamis mendatang. Lebih dari 700 penerbangan terganggu akibat adanya Super Topan Ragasa ini, termasuk Makau dan Taiwan.
Observatorium Hong Kong menyebut Super Topan Ragasa membawa angin berkekuatan badai hingga 220 km/jam (137 mph), menimbulkan ancaman serius bagi pesisir Guangdong. Topan ini akan mempertahankan intensitasnya saat mendekati pesisir Guangdong dan saat menghantam Hong Kong, China, dan Taiwan. Hong Kong mengeluarkan sinyal topan 8, sinyal tertinggi ketiganya, pada pukul 14.20 setempat, yang membuat sebagian besar bisnis dan layanan transportasi untuk tutup.
Puncak intensitas Super Topan Ragasa terjadi pada hari Senin, dengan kecepatan angin maksimum di dekat pusatnya mencapai 260 km/jam (162 mph), menjadikannya badai Kategori 5 terkuat di dunia pada tahun 2025. (bis)