BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/8/2025) diperkirakan berpotensi menguat menyusul sinyal penurunan suku bunga bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed. Sinyal ini menjadi faktor positif dalam pergerakan IHSG di pasar domestik.
Berdasarkan analisa Phintraco Sekuritas, IHSG akan bergerak pada kisaran 7.850-7.970. Saham yang berpotensi menghadirkan cuan, di antaranya NCKL, AUTO, TOBA, MEDC, dan PGAS.
Pada pekan lalu, indeks di bursa Wall Street ditutup mixed, namun indeks menguat pada Jumat (22/8/2025), setelah Chairman The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole, mengindikasikan The Fed berpeluang menurunkan suku bunga pada pertemuan September 2025 mendatang.
Powell menyatakan bahwa menurunnya risiko inflasi dan meningkatnya kekhawatiran akan pasar tenaga kerja dapat menyebabkan penyesuaian kebijakan moneter. Hal ini membuka jalan bagi potensi penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada September 2025, yang juga mendorong kenaikan pada harga obligasi dan emas, serta memicu pelemahan dollar AS.
Sementara itu, U.S 10-year Bond Yield turun 7,5 bps ke 4,256%. Sedangkan harga emas spot menguat 1,1% ke level US$ 3,373/troy oz.
Pada pekan ini, fokus perhatian pasar masih tertuju pada keberlanjutan sinyal dovish The Fed seiring dengan adanya beberapa data indikator ekonomi AS yang akan dirilis, seperti personal income, personal spending, indeks PCE prices dan estimasi terbaru data produk domestik bruto (PDB) Kuartal II-2025.
Wall Street, juga akan menantikan laporan keuangan Nvidia, yang akan memberikan gambaran terbaru mengenai kinerja AI global. Selain itu, dari Tiongkok akan dirilis data PMI. Sedangkan dari Eropa, perhatian akan tertuju pada laporan pertemuan ECB bulan Juli yang diharapkan akan memberikan petunjuk apakah ECB telah mengakhiri penurunan suku bunganya, setelah selama delapan kali menurunkan suku bunga. (Nov)