BRIEF.ID – World Economic Forum (WEF) melaporkan terdapat 15 jenis pekerjaan yang akan berkembang pesat dan 15 jenis pekerjaan lainnya akan menurun atau tergantikan pada 2030.
Head of Work, Wages, and Job Creation WEF, Till Leopold dalam laporan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (8/1/2025) menyebutkan, hingga 2030, setidaknya ada 78 juta kesempatan lapangan kerja baru yang didominasi di sektor teknologi, data dan kecerdasan buatan, kurir pengiriman, keperawatan, tenaga pendidik, serta pertanian.
Angka itu merupakan hasil akumulasi proyeksi 170 juta lapangan kerja baru, namun di sisi lain hingga periode yang sama sebanyak 92 juta orang akan kehilangan pekerjaan.
Berikut daftar 15 jenis pekerjaan yang memiliki prospek tinggi:
– Sektor pertanian
-Jasa pengiriman barang
-Pengembangan aplikasi dan perangkat lunak
-Pekerja bangunan
-Penjual toko
-Pengolahan makanan
-Supir
-Perawat
-Pelayan restoran
-Manajer operasi dan general
-Pekerjaan sosial dan konseling
-Manajer proyek
-Tenaga pendidik universitas
-Tenaga pendidik sekolah menengah
-Asisten perawatan pribadi
Daftar 15 pekerjaan yang akan tergantikan, sebagai berikut:
-Kasir dan petugas tiket
-Asisten administrasi dan sekretaris para eksekutif
-Petugas pembersih gedung
-Petugas pencatat bahan dan stok
-Sektor percetakan
-Pekerja akuntansi, pembukuan, dan pencatatan gaji
-Akuntan dan auditor
-Petugas transportasi dan kondektur
-Petugas keamanan
-Teller bank
-Petugas entry data
-Petugas pelayanan konsumen (costumer service)
-Desainer grafis
-Manajer administrasi dan pelayanan bisnis
-Petugas klaim, investigasi dan pemeriksa
Dikatakan, setidaknya ada 10 keterampilan yang dibutuhkan dan meningkat pesat di dunia kerja. Keterampilan itu adalah kecerdasan buatan dan big data, keamanan siber, literasi teknologi, pemikiran kreatif, adaptif, keingintahuan, kepemimpinan, manajemen manusia, pemikiran analisis, serta pengelolaan lingkungan hidup.
Berdasarkan laporan lebih dari 1.000 perusahaan secara global, kesenjangan keterampilan menjadi hambatan paling signifikan terhadap transformasi bisnis, dengan hampir 40% keterampilan, yang dibutuhkan dalam pekerjaan mengalami perubahan, dan 63% pengusaha menyatakan hal ini sebagai hambatan utama yang dihadapi.
Till menyatakan, keterampilan teknologi kecerdasan buatan, big data, dan keamanan siber diperkirakan akan mengalami pertumbuhan permintaan yang pesat, sehingga perlu diimbangi dengan pola pikir kreatif, fleksibilitas, dan ketangkasan para pekerja.
Menurut Till, ke depan kombinasi antara pemahaman teknologi dan pola pikir yang maju dibutuhkan dalam mengambil kesempatan lapangan pekerjaan yang ada.
“Sekarang waktunya bagi dunia usaha dan pemerintah untuk bekerja sama, berinvestasi pada keterampilan, dan membangun tenaga kerja global yang adil dan tangguh,” kata Till. (nov)