BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berpotensi konsolidasi di kisaran 7.800-7.950, pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025).
Berdasarkan analisa Phintraco Sekuritas yang dirilis Senin (8/9/2025), IHSG akan bergerak pada resistance 7.950, pivot 7.900, dan support 7.800. Adapun saham-saham yang direkomendasikan di antaranya, BBCA, BBTN, ENRG, SIMP, CPIN, dan SIDO.
Disebutkan, pekan lalu indeks di bursa Wall Street New York, Amerika Serikat (AS) ditutup mixed dan pada perdagangan Jumat (5/9/2025) ditutup melemah akibat data tenaga kerja AS yang di bawah estimasi.
Data nonfarm payrolls Agustus 2025 tercatat sebanyak 22 ribu, jauh lebih rendah dari estimasi 75 ribu. Untuk tingkat pengangguran naik di level 4,3%, sesuai perkiraan. Meskipun melemahnya data tenaga kerja ini semakin meningkatkan potensi penurunan suku bunga The Fed pada bulan ini, di lain pihak juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi perlambatan ekonomi AS.
U.S 10-year Bond Yield turun 8 bps ke level 4,091%, yang merupakan level terendah sejak 7 April 2025. Harga emas spot naik 1.4% ke US$ 3.596/troy oz, berlanjut mencapai rekor tertinggi baru.
Pada pekan ini, investor akan mencermati data inflasi CPI dan PPI AS. ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap serta merilis proyeksi makro ekonomi. Dari Jerman, Prancis, dan Inggris akan dirilis data industrial production.
Dari Tiongkok akan dirilis data inflasi serta adanya potensi diumumkan kebijakan ekonomi. Dari dalam negeri, investor masih mencermati perkembangan kondisi keamanan dan politik di dalam negeri. Dari domestik juga akan dirilis cadangan devisa, penjualan otomotif, consumer confidence, dan retail sales.
Meskipun pada akhir pekan lalu terjadi pelemahan akibat profit taking menjelang long weekend, IHSG masih berada di atas level MA20 di sekitar level 7.827. Stochastic RSI juga menunjukkan reversal, namun histogram MACD masih negatif. (Nov)