Sentimen Pasar Menanti Pengumuman BI dan The Fed, IHSG Bergerak di Antara Optimisme dan Kekhawatiran

BRIEF.ID – Sektor pasar modal dalam empat hari ke depan diproyeksi akan menghadapi dua kemungkinan yaitu “buy the news” atau “sell the news” menjelang pengumuman kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia pada Rabu siang dan bank sentral AS, the Fed, pada Kamis sekitar jam 01.00 WIB Kamis pagi. Hal ini berpotensi membuat pergerakan IHSG terbatas, tetapi juga bisa melebar signifikan naik ataupun turun.

Praktisi pasar modal Edhi Prasadini dalam Premium Letter menyebutkan bahwa kemungkinan “sell the news” berpotensi terjadi jika the Fed pada Kamis memotong suku bunga 25 bps ke kisaran 4,00%-4,25%, namun disertai pernyataan Jerome Powell yang bernada hawkish, menandakan keyakinan kuat atas prospek ekonomi AS. Situasi ini akan memunculkan asumsi bahwa pemangkasan hanya dilakukan sekali tahun ini dan sekali tahun depan, jauh di bawah ekspektasi ekonom yang mengantisipasi tiga kali pemangkasan tahun ini dan tiga kali lagi tahun depan.

“Kenapa potensi “sell the news” akan ada karena kondisi di atas menyiratkan bahwa the Fed hanya akan memotong suku bunga sekali saja tahun ini dan sekali lagi tahun depan atau jauh di bawah harapan banyak ekonom yang mengharapkan pemotongan suku bunga tiga kali tahun ini dan tiga kali tahun depan,” terangnya.

Menurut dia, jika the Fed jadi memangkas suku bunga dan alasan pemangkasan suku bunga dikaitkan dengan pelemahan sektor tenaga kerja, sementara pada saat yang bersamaan kondisi indeks utama Wall Street, emas, perak, dan kripto berada di rekor tertinggi, maka reaksi pasar bisa negatif.

Adapun, lanjutnya, kemungkinan faktor “buy the news” berpotensi terjadi jika Powell mengemukakan penyataan yang sifatnya “dovish” atau tidak optimis terhadap masa depan ekonomi AS yang dapat diartikan bahwa pemotongan suku bunga tampaknya akan terus berlanjut sampai di bawah 3% sampai tahun depan.

“Pada kondisi ini tiga indeks Utama Wall Street berpotensi naik 10%-15%, harga emas ke 3.700 dolar AS per ons pada akhir tahun dan 4.000 dolar AS per ons di semester pertama tahun depan,” lanjutnya.

Di dalam negeri, Edhi memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini akan bergerak antara support flow 7789-7804 dan resistance flow 7922-7934-7961. Nilai tukar rupiah juga diperkirakan sedikit menguat di level Rp16.398 per dolar AS.

Adapun harga emas di pasar spot sedikit melemah ke angka US$3.637 per ons dari posisi US$3.641 er ons kemarin pagi. Harga batubara untuk pengiriman Oktober di pasar berjangka Newcastle turun 1,3% ke US$100,70 per metrik ton. (ano)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

BCA Sekuritas Prediksi Harga Emas Dunia Tembus US$4.000 di 2026, Saham BRMS Jadi Pilihan Terbaik

BRIEF.ID - BCA Sekuritas memprediksi harga emas dunia bakal...

IHSG Menguat ke Level 7.900, Trump Beri Kode Suku Bunga The Fed Dipangkas Besar-Besaran

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

BI: FESyar Jawa 2025 Torehkan Capaian Membanggakan

BRIEF.ID – Bank Indonesia menyatakan Festival Ekonomi Syariah (FESyar)...

Rupiah Hari Ini Turun ke Level Rp16.400 Setelah Jadi Mata Uang Asia Paling Perkasa Pekan Lalu

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari...