BRIEF.ID – Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Adies Kadir menyatakan, sebanyak 11 Wakil Ketua Umum (Waketum) partai berpeluang menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri.
Berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, kata Adies, tidak ada aturan yang mengharuskan seorang wakil ketua umum tertentu otomatis menjabat sebagai Plt Ketua Umum.
“Semua Wakil Ketua Umum mempunyai kesempatan untuk maju sebagai Pelaksana Tugas. Akan tetapi, itu semua tergantung pada keputusan rapat pleno,” kata Adies saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (11/8/2024) malam.
Pada kesempatan itu, sejumlah pengurus pusat Partai Golkar memberikan pernyataan, yang tidak diikuti sesi tanya jawab. Mereka adalah Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Meutya Hafid, Waketum Partai Golkar Adies Kadir, Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, dan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.
Ahmad Doli Kurnia dalam sesi jumpa pers itu menyatakan, 11 Wakil Ketua Umum itu yang nantinya dimusyawarahkan dalam rapat pleno oleh para pengurus DPP Partai Golkar hingga akhirnya menyepakati satu nama sebagai pelaksana tugas Ketua Umum.
Nantinya, Plt Ketua Umum akan menjalankan tugas Ketua Umum sampai digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) atau Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang menjadi forum untuk menyepakati Ketua Umum baru.
Sebanyak 11 Wakil Ketua Umum Partai Golkar adalah Adies Kadir, Bambang Soesatyo, Ahmad Doli Kurnia, Firman Soebagyo, Agus Gumiwang, Dito Ariotedjo, Nurdin Halid, Nurul Arifin, Kahar Muzakir, Melchias Marcus Mekeng, dan Roem Kono.
Pengurus DPP Partai Golkar itu, sebagaimana disebutkan Doli dan Ace, menargetkan rapat pleno paling lambat berlangsung pada hari Selasa (13/8/2024).
Dalam rapat pleno itu, para pengurus DPP Partai Golkar bakal membahas surat pengunduran diri Airlangga sehingga statusnya dapat dipastikan secara de facto dan de jure tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum. Selanjutnya, rapat itu juga akan menyepakati salah satu dari 11 wakil Ketua Umum yang bakal ditunjuk sebagai pelaksana tugas Ketua Umum.
Agenda lain yang bakal dibahas dalam rapat pleno, yaitu terkait dengan jadwal dan tempat penyelenggaraan Munas atau Munaslub, yang nantinya menjadi forum memilih ketua umum definitif yang baru.
Terkait dengan pemimpin rapat pleno, Doli menyebutkan ada beberapa pengurus yang menjadi opsi, antara lain, wakil ketua umum partai atau Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
No Comments