BRIEF.ID — Panitia Tour de Entete 2025 memutuskan untuk mengubah sebagian rute balap sepeda internasional ini di Pulau Flores, menyusul penyesuaian usai para peserta menyelesaikan etape di Pulau Timor dan Pulau Sumba.
Direktur Event Tour de Entete 2025, Jannes Eudes Wawa, menyampaikan bahwa dua etape harus dibatalkan dan dipindahkan ke lokasi lain karena faktor alam.
“Perubahan ini dilakukan karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengganggu jalur di Pulau Flores,” jelas Jannes saat dihubungi dari Kupang.
Awalnya, setelah menyelesaikan etape di Sumba, para pembalap dijadwalkan menyeberang menggunakan kapal menuju Larantuka untuk memulai Etape 6 dari Larantuka ke Maumere, Kabupaten Sikka.
Namun, karena dampak letusan gunung, rute tersebut dialihkan tetap di Pulau Sumba, dari Tambolaka (Kabupaten Sumba Barat) menuju Waingapu (Sumba Timur).
Selain rute Larantuka-Maumere, jalur Maumere-Ende yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (17/9) juga dibatalkan karena alasan serupa. Sebagai gantinya, para pembalap akan kembali menempuh rute Tambolaka-Waingapu.
“Jadi sebelumnya mereka dari Waingapu ke Tambolaka, sekarang balik lagi dari Tambolaka ke Waingapu sebagai pengganti etape Larantuka-Maumere,” ungkap Jannes.
Selanjutnya, pada Rabu (17/9), para pembalap akan naik kapal menuju Ende. Kemudian pada Kamis (18/9), mereka akan kembali bertanding di jalur darat dari Ende menuju Mbay, Pulau Flores.
Meski terjadi perubahan rute, Jannes memastikan bahwa total jarak tempuh tetap sekitar 1.500 kilometer dan melintasi tiga pulau besar di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia juga menambahkan bahwa sejauh ini, meskipun persiapan hanya dilakukan dalam waktu tiga hingga empat bulan, pelaksanaan Tour de Entete 2025 berjalan dengan lancar. (ano)