BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat pemerintah memulai lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada perdagangan hari ini, Selasa (22/7/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,07% atau 11 poin menjadi Rp16.312 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.323 per dolar AS.
Di pasar spot, nilai tukar rupiah hanya menguat 0,01% ke level Rp16.310 per dolar AS, dan selanjutnya bergerak turun ke Rp16.305 per dolar AS.
Penguatan terbatas rupiah terjadi seiring lelang SBSN yang dimulai pemerintah melalui Kementerian Keuangan pada hari ini. Lelang SBSN tersebut menargetkan perolehan dana Rp9 triliun.
Lelang SBSN tersebut, menambah sentimen positif bagi rupiah, seiring pergerakan indeks dolar AS yang juga melemah 0,64% pada penutupan perdagangan Senin (21/7/2025).
Pelemahan indeks dolar AS dipengaruhi aksi investor yang beralih ke emas seiring makin menguatnya sinyal pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Selain rupiah, sejumlah mata uang Asia juga menguat terhadap dolar AS, antara lain Baht Thailand (+0,28%), Peso Filipina (+0,24%), Dolar Taiwan (+0,16%), dan Ringgit Malaysia (+0,06%).
Sementara mata uang Asia lainnya yang tertekan dolar AS, yaitu Won Korea Selatan (-0,18%), Yen Jepang (-0,12%), Dolar Singapura (-0,05%), serta Yuan Renminbi dan Yuan Offshore (-0,03%).
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi masih menguat terbatas seiring sentimen lelang sukuk negara, bergerak di kisaran Rp16.300 per dolar AS hingga Rp16.320 per dolar AS. (jea)