BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan hari ini, Rabu (12/2/2025), imbas sentimen positif pidato Gubernur The Fed (Federal Reserve), Jerome Powell.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,15% atau 25 poin menjadi Rp16.359 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.384 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di Pasar Spot seperti dikutip Bloomberg, juga menguat sebesar 0,21% atau Rp16.340 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp 16.363 per dolar AS.
Penguatan rupiah terjadi seiring pelemahan indeks dolar AS pascapidato Gubernur The Fed, Jerome Powell, pada Selasa (11/2/2025) malam waktu setempat.
Meskipun pidatonya bernada hawkish, Jerome Polen mengindikasikan tidak ada perubahan pada prospek suku bunga bank acuan, yang diperkirakan akan turun sekitar 35 bps (basispoints) hingga akhir tahun 2025.
Powell juga memastikan The Fed akan tetap menjaga kestabilan nilai tukar dan suku bunga acuan, meskipun ada tantangan terkait kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, yang dapat meningkatkan inflasi.
Kendati pidato Jerome Powell memberikan sentimen positif terhadap rupiah, tren pelemahan rupiah masih berlanjut, seiring pemberlakuan kebijakan tarif AS terhadap barang impor dari berbagai negara.
Bahkan kebijakan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium yang diberlakukan AS kepada semua negara, beresiko besar memicu perang dagang karena aksi pembalasan dari negara-negara lain.
Selain rupiah, beberapa mata uang asia lainnya turut menguat, antara lain Won Korea Selatan (naik 0,19%), Ringgit Malaysia (0,09%), dolar Taiwan (0,05%), dan Peso Filipina 0,02%.Â
Sedangkan mata uang Asia lainnya, masih bergerak melemah dipimpin Yen Jepang turun 0,59%, Yuan Tiongkok anjlok, dan dolar Hong Kong juga melemah tipis 0,01%.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan masih bergerak menguat tipis di kisaran Rp16.300 per dolar AS hingga Rp16.360 per dolar AS.